|
|
Hari ini telah Kusempurnakan agamamu, telah Kusempumakan nikmat-Ku bagimu dan telah Kuridhai Islam sebagai agamamu. QS 5:3 Perjalanan Muslim memenuhi panggilan Tuhan sungguh banyak liku-likunya. Ada yang harus berpisah dengan keluarganya, bahkan meninggalkan kehidupannya yang aman tenteram; sementara itu banyak pula yang membawa serta sanak familinya. Bagi beberapa orang, perjalanan itu sarat dengan bahaya, termasuk ancaman peluru musuh. Sejumlah orang lainnya harus terusir dari kelompoknya, bergelut dengan nilai-nilai baru yang sama sekali asing baginya. Namun tak jarang yang menemukan Islam sebagai jalan keluar, merasakan nikmatnya membaca Al-Quran sebagai buku pegangan yang dicarinya selama ini, yang sarat dengan nilai-nilai moral. Bagi mereka, Islam tidak saja merupakan solusi bagi masalah rasial, kemerosotan moral, imperialisme, dan komersialisme, tetapi juga merupakan jalan keluar yang menjungkirbalikkan sistem yang bejat dan bobrok. Jalan apa pun yang dipilih, banyak mualaf yang merasakan nilai spiritual Islam sebagai jawaban akan kerinduan mereka terhadap kehampaan moral di negeri Barat. Bagi mereka, Islam merupakan tali penyelamat tatkala kehidupan terapung-apung tak menentu --meskipun hidup sebagai Muslim berarti mengikuti tradisi yang tampak asing bagi masyarakat sekelilingnya. Hal-hal seperti shalat subuh di kegelapan fajar, berpuasa sehari penuh selama sebulan, atau makan dengan tangan tanpa sendok dan garpu --seperti dilakukan Rasul-- tentu saja merupakan tradisi yang asing bagi kebanyakan masyarakat Amerika. Bagi seorang mualaf, pergumulan batin sesudah pindah agamalah yang justru merupakan perjuangan yang lebih panjang, seperti halnya berperang melawan nilai-nilai lamanya sendiri, yang notabene Barat dan bertentangan dengan Islam. |
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota Dirancang oleh MEDIA,
1997-2000. |