Subject: Re: [mus-lim] Allah di Harvard
Date: Fri, 19 Jan 2001 11:48:32 EST
From: MSali95949@aol.com
To: <mus-lim@isnet.org>

Assalamualaikum Wr. Wb.

Beberapa waktu yang lalu saya bersama Prof. Asani berada dalam satu forum "Educating New Yorkers on Islam and Muslims" yang diorganize oleh "The Interfaith Center" New York. Beliau cukup mendalam serta luas pemahamannya terhadap Islam. Apa yang beliau tulis di bawah ini saya kira, juga hal yang sama disampaikan ketika itu.

Wassalam,
M. Syamsi Ali


Islam di NYPD

Ali S. Asani

 

Kemarin, tgl 18 Januri 2001 pukul 9-12 siang, Police Inspector Imam Ezekil Pasha, Imam mesjid Malcom Shabbaz New York, yang juga kini menjabat sebagai Head NYPD Chaplain, mengadakan Forum Dialogue on Islam bersama Police Officers, FBI dan CIA di kota New York.

Kesan yang timbul, kebetulan saya ikut menjadi salah seorang nara sumbernya, bahwa betapa Islam lebih dikenal sebagai sebuah "tradisi hidup" yang dipraktekkan oleh berbagai manusia, dengan gaya dan pendekatannya masing-masing. Islam masih kerap diidentikkan sebagai agamanya orang-orang Arab. Seringkali diidentikkan sebagai agamanya orang-orang Iran yang pernah menyandera para diplomat Amerika. Seringkali diidentikkan sebagai agamanya, kelompok Hizbullah di Libanon, dan kelompok Al Fatah di Palestina.

Di mata mereka, Islam itu adalah apa yang tampak di hadapan mata mereka. Dan ternyata, sebagai akibat perjuangan keras anti Islam dan Muslim, mereka telah terkooptasi untuk memahami Islam dari sudut-sudut yang kurang mengenakkan.

Pada forum itu dijelaskan segamblangnya makna dan pengertian jihad. Bahkan menurut saya, jangankan non Muslim, Muslim saja banyak yang salah faham dengan konsep jihad. Ternyata, pada acara itu dibagikan sebuah buku kecil "Kamus istilah-istilah Islam". Setelah dibuka, ternyata buku yang ditulis seorang Islam itu juga masih mengartikan jihad sengan "holy war". Masya Allah. Betapa kita sendiri yang memang jauh dari pemahaman ajaran agama kita yang sesungguhnya.

Setelah semua presentasi selesai, termasuk menjelaskan konsep jihad dalam Islam, barulah mereka sedikit menarik nafas panjang, bahwa ternyata islam yang mereka fahami selama ini tidak sesuai dengan Islam konsepsi Ilahi.

Saya tidak bermaksud membicarakan acara tersebut, karena pesan sponsor agar kegiatan ini tidak perlu terlalu menyolok. Maklumlah, kalau terlalu menyolok, pasti ada pihak-pihak yang tidak senang di kota ini.

Yang jelas, sekembali dari acara tersebut, segera saya buka Channel 7 News yang kembali membuka peristiwa pemboman USS College di Yaman. Bahkan pada acara Prime News di malam harinya digambarkan seolah kejadian itu mendapat legitimasi dari keyakinan ummat Islam. Memang menyakitnya, tapi itulah kenyataan, bahwa di saat kita berupaya membersihkan atau minimal meminimumkan pandangan negatif terhadap ajaran hanif ini, pada saat itu pula kita tertumbuk dengan situasi yang telah dijalin dalam sebuah lingkaran syetan. Entah siapa yang harus disalahkan. Yang jelas, tantangan ke depan bagi kita untuk mencari jalan terbaik dari semua ini.

(kembali ke artikel semula)

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2000.
Hak cipta © dicadangkan.