|
81 GREGORY PINCUS 1903-1967
Pernah
lihat nyonya menelan butiran pil sebesar biji saga? Itulah
pil kontrasepsi, dan biolog Amerika Gregory Pincus pegang
rol penting dalam soal ini. Berani tarohan, sedikit sekali
orang yang kenal namanya, karena memang dia kurang dikenal.
Padahal, pengaruhnya jauh lebih besar dari tokoh-tokoh yang
terkenal di dunia.
Pil itu punya dua segi arti penting. Di dunia yang
kelabakan melihat bahaya pesatnya pertumbuhan penduduk, pil
itu berfungsi sebagai alat pencegah. Walaupun kurang
langsung, tetapi tak kurang revolusionernya, pil itu punya
akibat dalam hal perubahan hasrat seksual. Sudahlah
diketahui secara meluas bahwa lebih dari lima belas tahun
atau sekitar masa itu, telah terjadi "revolusi" dalam sikap
hubungan kelamin di Amerika Serikat. Tak syak lagi, banyak
faktor politik, ekonomi dan sosial telah mempengaruhi
revolusi itu, tetapi faktor utama yang terbesar jelaslah
disebabkan karena pil itu. Tadinya, ketakutan terhadap
bunting yang tidak diharapkan, merupakan faktor yang
mempengaruhi banyak wanita dalam hal melakukan hubungan
kelamin sebelum nikah, atau bahkan sesudah nikah. Tiba-tiba,
wanita disuguhi suatu kesempatan melakukan hubungan seksual
tanpa takut jadi bunting. Dengan sendirinya, keadaan ini
membawa perubahan sikap dan tingkah laku kedua belah
pihak.
Mungkin ada keberatan terhadap pengembangan "Enovid" (pil
pertama pencegah bunting) bahwa itu tidaklah sepenting yang
dikira orang, karena pencegahan kehamilan sudah dikenal
orang sebelumnya. Argumen itu mengesampingkan beda antara
metode kontrasepsi dengan teknik yang efektif dan yang
secara psikologis bisa diterima. Sebelum ada perkembangan
pil, kontrasepsi yang paling dianjurkan oleh para ahli
adalah "diaphragm." Memang, diaphragm aman dan dapat
dipercaya, tetapi prakteknya mayoritas kaum wanita
malas-malasan menggunakannya. Amat mengherankan, tatkala pil
untuk pertama kalinya dicoba, beribu wanita siap ambil
resiko menempuh cara yang belum pernah dicoba (dan mungkin
mengandung bahaya) untuk cegah bunting ketimbang "diaphragm"
yang jelas jelas amannya.
Dan bisa pula orang anggap pengembangan "Enovid" bukanlah
suatu kemenangan yang betul-betul mengesankan karena telan
pil menyangkut risiko terhadap kesehatan dan mungkin dalam
waktu tak lama lagi di masa depan metode pil itu akan
diganti dengan cara yang lebih baru dan lewat alat atau obat
yang lebih sip. Tetapi, secara alamiah metode kontrasepsi
masa depan hanya akan memberi sedikit saja perbaikan karena
pil sudah diterima secara meluas dan sudah memuaskan
pihak-pihak yang bersangkutan. (Dapat dicatat, dalam masa
lebih lima belas tahun ini --masa berjuta-juta orang Amerika
Serikat biasa menelan pil secara teratur-- gairah hidup
mereka meningkat secara menyolok. Fakta ini saja sudah
menunjukkan bahwa pil bukanlah sumber pokok dari gangguan
kesehatan). Sejarah akan dan harus mencatat perkembangan
"Enovid" di tahun 1950-an merupakan pendobrak metode
pembatasan kelahiran yang ruwet itu.
Banyak orang sudah memberikan sumbangan pikirannya buat
perkembangan pil kontrasepsi yang ditelan lewat mulut.
Memang, masalah ini sudah jadi bahan perbincangan lama
sekali; kesulitannya adalah tak seorang pun tahu persis
unsur kimiawi apa yang mesti dimasukkan ke dalam pil.
Menariknya, kunci penemuan sudah diketemukan sejak tahun
1937. Di tahun itu. A.W. Makepeace, G.L. Weinstein, dan M.H.
Friedman sudah memperagakan bahwa suntikan "progesterone"
(salah satu dari hormon seks wanita) dapat mencegah
pembuahan pada binatang di laboratorium. Tetapi-mungkin
karena penyuntikan di bawah kulit tidak menarik keadaannya
untuk cara-cara pencegahan kehamilan, atau mungkin karena
"progesterone" saat itu merupakan bahan kimia yang mahal
harganya-penemuan itu tidak banyak menarik perhatian umum.
Tidak mendorong.
Perkembangan utama pil baru mulai sekitar tahun 1950
tatkala seorang biolog Amerika Serikat, Gregory Pincus,
mulai menggarap masalah ini. Jelas, adalah Margaret Sanger,
seorang penganjur pembatasan kelahiran kawakan yang memberi
dorongan moril kepada Pincus. Dia akan sukar memilih orang
lain yang lebih baik dari Gregory Pincus, karena Pincus ahli
dalam bidang "steroid metabolisme" dan di bidang fisiologi
pembiakan makhluk pemamah biak dan juga direktur
laboratorium Worcester Foundation for Experimental Biology
di Shrewsbury, Massachusetts, laboratorium percobaan
biologi.
Jelaslah, Pincus dengan dia punya gabungan luar biasa
dari kepandaian teknis dan naluri ilmiah, mampu memecahkan
masalah secara garis besar dengan cekatan. Segera dia
mendapat pembantu Dr. Min-Chueh Chang, seorang penyelidik di
Worcester Foundation, melakukan percobaan "progesteron"
terhadap binatang-binatang laboratorium, untuk melihat
apakah hal itu dapat menekan pembuahan meskipun ditelan
lewat mulut. Percobaan Chang ternyata sukses. Ini
betul-betul suatu permulaan yang memberi harapan, khusus
dari sudut kenyataan bahwa beberapa tahun sebelumnya seorang
ahli kimia bernama Russel Marker sudah menemukan cara untuk
membuat "progesterone" sintetis yang lebih murah
harganya.
Penyumbang pikiran lainnya adalah Dr. John Rock, seorang
gyneacolog yang atas anjuran Pincus melakukan percobaan.
Percobaan ini menunjukkan bahwa "progesterone" yang ditelan
dapat mencegah pembuahan pada wanita. Tetapi, penyelidikan
Rock juga memecahkan dua kesulitan serius akibat penggunaan
"progesterone" sebagai kontrasepsi yang ditelan. Pertama,
hanya menekan sekitar 85% pembuahan. Kedua, diperlukan dosis
yang tak layak besarnya untuk mengatasi soal itu.
Tetapi Pincus, yang yakin betul bahwa dia berada di atas
jalur yang tepat, siap dengan cara menanggulanginya. Dia
sadar, mestinya ada bagian lain yang secara kimiawi serupa
dengan "progesterone" tetapi tanpa hambatan-hambatan. Bulan
Desember 1953 dia tanya pelbagai perusahaan bahan kimia agar
mengirim contoh "steroids" sintetis yang mereka produsir,
yang serupa secara kimiawi dengan "progesterone." Pincus
mencoba bahan-bahan kimia yang diterimanya, dan salah satu
daripadanya "norethynodrel" bikinan G.D. Searle ternyata
efektif.
Ini merupakan jalan keluar yang menguntungkan buat
Pincus, karena tatkala dia mulai penyelidikannya, sejak
tahun 1950, norethynodrel bahkan tak pernah ada! Ini sudah
disintetiskan tahun 1952 oleh Dr. Frank B. Colton, seorang
ahli biokimia yang bekerja di laboratorium Searle, dan
kemudian mempatenkan atas namanya. Tetapi, baik Colton
ataupun para pengawasnya di G.D. Searle tidak bermaksud
mencoba menciptakan alat kontrasepsi yang ditelan, bahkan
tidak pada saat mereka sadar bahwa mereka sebenarnya sudah
berhasil membuatnya.
Percobaan-percobaan berikutnya yang dilakukan oleh
kelompok penyelidik yang sudah dihimpun oleh Pincus
menunjukkan bahwa "norethynodrel" itu masih bisa lebih
efektif bilamana ditambah dengan sedikit campuran kimia yang
disebut "mestranol." Kombinasi obat inilah yang kemudian
dilempar ke pasar oleh G.D. Searle dan perusahaannya yang
disebut "Enovid."
Menjelang tahun 1955 Pincus dapat mencium bahwa saatnya
sudah tiba untuk melakukan percobaan pil secara
besar-besaran. Percobaan dimulai bulan April tahun 1956, di
kota San Yuan, Puerto Rico, di bawah pengawasan Dr. Edris
Rice-Wray. Dalam tempo sembilan bulan, percobaannya
menunjukkan betapa hebatnya pil kontrasepsi yang ditelan.
Tetapi, percobaan diteruskan lagi hingga tiga tahun sebelum
"Food and Drug Administration" (semacam dinas pengawasan
makanan dan obat-obatan) menyetujui pemasaran "Enovid" pada
bulan Mei 1960.
Dari kemenangan itu jelaslah sudah Gregory Pincus
tidaklah mengembangkan pil kontrasepsi sendirian. Adalah
Frank Colton yang sesungguhnya menciptakan "norethynodrel";
jelas, Colton dan pelbagai ahli kimia yang merintis jalan
untuk hasil karyanya layaklah jasa-jasanya diperhitungkan.
Begitu pula banyak orang yang bekerja bersama dalam kelompok
Pincus, termasuk John Rock, Min-Chueh Chang, dan Dr.
Celso-Ramon Garcia kesemuanya ini tak bisa dikesampingkan
sumbangan pikirannya. Untuk hal,itu, Dr. Edris Rice-Wray,
Margaret Sanger, dan banyak lagi yang tak bisa saya sebut,
mereka masing-masing pegang peranan dalam keseluruhan hasil
kerja. Tetapi, tampaknya tak bisa diragukan lagi bahwa
Gregory Pincus merupakan tokoh terpenting dan tenaga
penggerak utama dari seluruh proyek. Dia seorang ilmuwan
yang tak berkeputusan mengabdikan segenap waktu dan usahanya
dalam perjuangan penyelidikan kontrasepsi lewat mulut; dia
adalah orang yang memiliki kemampuan ilmiah dan
pengorganisasian yang memungkinkan berhasilnya proyek itu;
dia menelaah gagasan dasar, mengusahakan dana untuk biaya
penyelidikan, dan mengajak orang-orang berbakat bekerja sama
dalam proyeknya. Dia punya pandangan dan kepastian mendorong
proyek hingga rampung dan rapi, dan dialah seorang yang
terima penghargaan utama dari hasil kerja besar ini.
Gregory Pincus lahir tahun 1903 di Woodbine, New Jersey,
putera peranakan Rusia-Yahudi. Dia lulus dari Cornell tahun
1924, dan peroleh gelar doktor dari Harvard tahun 1927.
Sesudah itu dia melibatkan diri dalam kerja penyelidikan di
pelbagai lembaga, termasuk di Harvard dan Cambridge dan
menjadi mahaguru di Clark selama beberapa tahun. Tahun 1944
dia bantu Worcester Foundation untuk penyelidikan biologi,
dan bertahun-tahun sesudah itu memimpin laboratoriumnya. Dia
penulis lebih dari 250 kertas kerja ilmiah begitu juga
sebuah buku The Conquest of Fertility, tentang penaklukan
kesuburan, terbit tahun 1965.
Selama hidupnya Pincus peroleh banyak penghargaan atas
hasil kerja ilmiahnya; tetapi, baik dia maupun mereka yang
terlibat dalam penemuan pil kontrasepsi ini mendapat Hadiah
Nobel. Tatkala Pincus meninggal dunia di Boston, tahun 1967,
kematiannya hampir tidak diketahui publik dan pula umumnya
para ilmuwan. Bahkan sekarang pun sedikit ensiklopedi
menyebut namanya. Tetapi, bagaimanapun juga dia adalah
arsitek salah satu pembangunan terpenting dalam sejarah
ummat manusia.
Situs Web
|