|
62 LOUIS DAGUERRE 1787-1851
Fotografi!
Tak lain dari Louis Jacques Mande Daguerre-lah orang yang di
tahun 1830-an berhasil menemukan fotografi praktis.
Daguerre dilahirkan tahun 1787 di kota Cormeilles di
Perancis Utara. Waktu mudanya dia seniman. Pada umur
pertengahan tiga puluhan dia merancang "diograma", barisan
lukisan pemandangan yang mempesona bagusnya, dipertunjukkan
dengan bantuan efek cahaya. Sementara dia menggarap
pekerjaan itu, dia menjadi tertarik dengan pengembangan
suatu mekanisme untuk secara otomatis melukiskan kembali
pemandangan yang ada di dunia tanpa menggunakan kwas atau
cat. Dengan kata lain: kamera!
Tingkat pertama perancangan alat kamera yang bisa
berfungsi tidak berhasil. Di tahun 1827 dia ketemu Joseph
Nicephore Niepce yang juga sedang mencoba (dan sejauh itu
lebih sukses) menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka
menjadi kongsi. Di tahun 1833 Niepce meninggal, tetapi
Daguerre tetap tekun meneruskan percobaannya. Menjelang
tahun 1837 dia sudah berhasil mengembangkan sebuah sistem
praktis fotografi yang disebutnya "daguerreotype."
Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka
tanpa mempatenkannya. Sebagai imbalan, pemerintah Perancis
menghadiahkan pensiun seumur hidup kepada baik Daguerre
maupun anak Niepce. Pengumuman penemuan Daguerre menimbulkan
kegemparan penduduk. Daguerre merupakan seorang pahlawan
saat itu, ditaburi rupa-rupa penghormatan, sementara metode
"daguerreotype" dengan cepat berkembang menjadi hal yang
digunakan oleh umum. Daguerre sendiri segera pensiun. Dia
meninggal tahun 1851 di kota asalnya dekat Paris.
Tak banyak penemuan teknologi yang begitu banyak
digunakan awam seperti halnya fotografi. Dia digunakan di
hampir tiap bidang penyelidikan ilmu. Begitu juga di bidang
industri dan militer. Sarana yang vital di kalangan rakyat
biasa, hobbi menyenangkan buat berjuta orang. Fotografi
ambil bagian dalam penyebaran penerangan (atau penipuan
untuk mengelabui orang lewat informasi palsu), di bidang
pendidikan, jurnalistik dan iklan. Berhubung fotografi mampu
dengan cepat mengingatkan orang akan masa lampaunya, dia
menjadi sarana suvenir dan kenang-kenangan yang tersebar
luas. Sinematografi, tentu saja, merupakan perkembangan
berikutnya yang punya arti penting-selain melayani dan
merupakan sarana hiburan yang tak bisa diabaikan-juga saina
banyak digunakan setara dengan foto "diam."
Tak ada penemuan ilmiah yang dilakukan oleh seseorang
sendirian tanpa ada petunjuk dari orang-orang sebelumnya
seperti Daguerre. "Kamera obscura" (alat serupa dengan
kamera tetapi tanpa film) telah diketemukan orang delapan
abad sebelum Daguerre. Di abad ke-16, Girolamo Cardano
membuat langkah menempatkan lensa di muka "kamera obscura"
terbuka. Ini merupakan langkah penting menuju lahirnya
kamera modern. Tetapi karena bayangan yang dihasilkan tidak
tahan lama samasekali, sulitlah dianggap sebuah fotografi.
Penemuan pemula lainnya diketemukan tahun 1727 oleh Johann
Schulze yang menemukan bahwa garam perak sangat sensitif
terhadap cahaya. Meskipun dia gunakan penemuan ini untuk
membuat gambar sementara, Schulze tak punya gambaran
bagaimana cara semestinya meneruskan gagasannya.
Pendahulu yang dekat dengan apa-apa yang berhasil
diperbuat Daguerre adalah Niepce yang kemudian menjadi
partner Daguerre. Sekitar tahun 1829 Niepce menemukan bahwa
batuan tebal hitam dari Judea, sejenis aspal, sangat peka
terhadap cahaya. Dengan menggabungkan benda peka cahaya
dengan "kamera obscura," Niepce berhasil membuat foto
pertama di dunia (salah satu yang dijepretnya tahun 1826
masih ada hingga sekarang). Atas dasar itu, beberapa orang
menganggap Niepce-lah yang layak dianggap sebagai penemu
fotografi. Tetapi sistem fotografi Niepce sepenuhnya tidak
praktis karena memerlukan tidak kurang dari delapan jam
untuk pengambilannya dan itu pun cuma menghasilkan gambar
yang guram.
Kamera resmi Daguerre yang diprodusir
iparnya, Alphonse Girous, dibubuhi cap yang berbunyi:
"Tanpa tanda tangan M. Daguerre dan tanda M. Giroux,
tidak terjamin."karena itu punya arti praktis yang
berlebih.
Pada metode Daguerre, gambar direkam di atas lembar yang
berlapis "iodide perak". Waktu pengambilan yang dibutuhkan
antara 15-20 menit sudah cukup memadai walau berabe bawanya
karena berat, toh berguna. Dua tahun sesudah Daguerre
mempertunjukkan ciptaannya di depan umum, orang-orang usul
penyempurnaan: penambahan "cairan perak" pada "iodide perak"
yang peka cahaya. Perubahan kecil ini punya pengaruh banyak
mengurangi waktu yang diperlukan buat pemotretan, karena itu
punya arti praktis yang berlebih.
Tahun 1839, sesudah Daguerre mengumumkan secara terbuka
hasil penemuan fotografinya, William Henry Talbot, seorang
ilmuwan Inggris, memberitahukan pula bahwa dia telah
mengembangkan metode fotografi lain, lewat cara pencetakan
negatif, seperti dilakukan orang sekarang ini. Menarik untuk
dicatat, Talbot sesungguhnya sudah memprodusir alat potret
di tahun 1835, dua tahun sebelum keluarnya model Daguerre.
Talbot, yang juga melibatkan diri dalam pelbagai proyek,
tidak lekas-lekas meneruskan eksperimen fotografinya. Kalau
saja hal ini dilakukannya, mungkin sekali dia bisa
memprodusir alat potret yang komersil sebelum Daguerre
melakukannya, dan bisa dianggap sebagai penemu
fotografi.
Tahun-tahun sesudah Daguerre dan Talbot, beruntun
dilakukan orang pelbagai penyempurnaan: proses lembaran
basah, proses lembaran kering, rol film modern, film
berwarna, film bioskop, polaroid dan xerografi. Kendati
banyak orang yang terlibat dalam pengembangan fotografi,
saya anggap Louis Daguerre-lah orang yang paling banyak beri
sumbangan pikiran. Tak ada sistem yang patut dipakai sebelum
Daguerre dan sistem yang dikembangkannya paling praktis dan
paling diterima secara luas. Lebih dari itu, penyiaran yang
luas dari hasil penemuannya merupakan daya dorong buat
penyempurnaan-penyempurnaan selanjutnya. Memang benar,
fotografi yang kita kenal sekarang jauh berbeda dengan
sistem Daguerre, tetapi walaupun misalnya tidak ada
penyempurnaan apa pun, toh apa yang dibuat Daguerre sudah
dapat dimanfaatkan.
Situs Web
|