Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu'
Jilid 1

Muhammad Nashruddin al-Albani

Hadits 58 

"Apa pun yang diperoleh dari Kitabullah, yang utama adalah pengamalannya. Tidak ada alasan bagi kalian untuk meninggalkannya. Bila tidak ada dalam Kitabullah, sunnahku berlaku. Bila dalam sunnahku tidak ada, hendaknya kalian mengamalkan apa yang dikatakan para sahabatku. Sesungguhnya sahabatku adalah bagaikan bintang-bintang di langit. Yang mana saja dari mereka kalian ikuti, pasti kalian akan terbimbing. Dan perselisihan antara sahabat-sahabatku adalah rahmat bagi kalian."

Hadits ini maudhu'. Ia telah diriwayatkan oleh al-Khatib dalam kitab al-Kifayah fi 'Ilmir-Riwayah, juga oleh Abul Abbas al-Asham dengan nomor hadits 142, juga Ibnu Asakir dari sanad Sulaiman bin Abi Karimah, dari Zubair.

Menurut saya, hadits ini sanadnya lemah sekali. Abi Hatim menyatakan, Sulaiman bin Abi Karimah sangat lemah. Sedangkan Zuwaibir adalah Ibnu Said al-Uzdi, seorang di antara para perawi yang ditinggalkan riwayatnya oleh para pakar hadits. Kemudian Dhahak yaitu Ibnu Muzahim al-Hilali belum pernah bertemu dengan Ibnu Abbas r.a.


Judul Asli: Silsilatul-Ahaadiits adh-Dhaifah wal Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi' fil-Ummah
Judul: Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu'
Penulis: Muhammad Nashruddin al-Albani
Penterjemah: A.M. Basamalah, Penyunting: Drs. Imam Sahardjo HM.
Cetakan 1, Jakarta
Gema Insani Press, 1994
Jln. Kalibata Utara II No.84 Jakarta 12740
Telp.(021) 7984391 - 7984392 - 7988593
Fax.(021) 7984388
Cetakan Pertama, Shafar 1416H - Juli 1995M

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2003.
Hak cipta © dicadangkan.