Hadits 39
"Barangsiapa tidur sesudah ashar kemudian
akalnya terganggu, maka jangan menyalahkan siapa-siapa
kecuali dirinya sendiri."
Ini hadits dha'if.
Hal itu diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dari sanad Khalid bin
al-Qasim dari al-Laits bin Sa'd dari Aqil.
Ibnul Jauzi mengatakan dalam kitab Hadits-hadits
Maudhu'at bahwa itu bukan hadits sahih. Khalid adalah
penipu atau pendusta. Ia mengambil hadits dari Ibnu Luhai'ah
yang menisbatkannya kepada Laits. Sedang Ibnu Luhai'ah
hafalannya sangat lemah.
Ibnu Adi dalam al-Kamil I/211, mengisahkan bahwa
Marwan (perawinya) mengatakan: "Aku tanyakan kepada Laits
sedang ia tengah tidur sehabis Ashar pada bulan Ramadhan:
'Wahai Abu Harits, mengapa engkau tidur sehabis shalat
ashar? Tidakkah engkau dengar hadits Luhai'ah?' Dengan
santai ia menjawab: 'Aku tidak akan meninggalkan amalan yang
bermanfaat bagiku karena hadits Luhai'ah dari Aqil.'"
Jawaban Laits ini sungguh menakjubkan sekaligus
menunjukkan ketinggian ilmu dan fiqihnya.Tak mengherankan
sebab Laits adalah imam kaum muslimin dan fuqaha yang sangat
terkenal. Dan kini saya banyak menyaksikan syekh-syekh yang
meninggalkan tidur setelah ashar, sekalipun mereka sangat
perlu melakukannya. Bila dinyatakan kepada mereka bahwa
hadits tersebut lemah, dengan serentak mereka akan"menjawab,
"Kita lebih baik mengamalkan hadits dha'if dalam keutamaan
amalan.",
Karena itu perhatikanlah perbedaan antara fiqihnya
salafus saleh dengan ilmunya khalaf.
|