|
|
211/303: Di dalam kitab-kitab Injil tertulis: "Barangsiapa yang mendoakan orang yang berlaku buruk kepadanya, maka dia telah mengalahkan setan." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:180. Catatan:Bandingkan juga Lukas 6:28.
212/303: Isa berkata: "Celakalah manusia dunia ini! Dia mati ketika dia meninggalkan dunia ini dan semua yang ada di dalamnya. Dunia ini menipunya, padahal dia mempercayainya. Dunia ini meninggalkannya, padahal dia mengikutinya. Celakalah orang yang tertipu! Dunia ini memperlihatkan kepadanya apa yang dia benci. Benda-benda yang dia cintai meninggalkannya. Dia bertemu dengan apa-apa yang diancamkan kepadanya. Celakalah orang yang mengurusi dunia dan mencari dosa. Dosa-dosanya akan segera diperlihatkan." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:200. Rujukan silang atas ucapan di atas:
213/303: Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Hai para ulama jahat! Kalian berpuasa, shalat, dan berzakat, tetapi kalian tidak melakukan apa yang kalian perintahkan kepada orang lain, dan kalian mengkhotbahkan apa yang tidak kalian kerjakan. Kalian mengeluarkan fatwa yang menjijikan! Kalian bertaubat dengan kata-kata dan harapan kosong, tetapi kalian bertingkah sekehendak hati kalian. Apa gunanya bagi kalian jika kalian menjaga kebersihan kulit kalian, tetapi hati kalian tetap kotor? Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, janganlah seperti ayakan yang melalui (lubang-lubang-)nya bubuk terigu jatuh, tetapi sisanya tertahan, karena seperti itulah kalian jika kalian mengeluarkan fatwa dengan mulut kalian, tetapi kejahatan tertahan di hati kalian. Hai hamba dunia, bagaimana mungkin seorang manusia bisa meraih alam nanti sementara nafsunya akan dunia ini tidak berhenti, dan keinginannya akan dunia tidak terpenuhi? Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, hati kalian menangis gara-gara perbuatan kalian. Kalian berbicara dengan bahasa dunia dan tidak menghargai amal shalih. Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, kalian telah merusak kehidupan kalian setelah mati, karena kebaikan di dunia ini lebih kalian cintai daripada kebaikan di dunia nanti. Siapakah di antara manusia yang lebih tersesat daripada kalian? Seandainya saja kalian mengetahui. Celakalah kalian! Sampai kapan kalian ingin memberi petunjuk kepada musafir di malam hari, dan tetap berada di antara orang-orang yang disesatkan, sebagaimana kalian menyeru kepada manusia untuk memberikan dunia kepada kalian? Berjalanlah dengan pelan! Berjalanlah dengan pelan! Celakalah kalian, apa gunanya untuk rumah yang gelap apabila kalian memasang lampunya di atas atapnya, sementara di dalamnya tetap gelap dan kosong? Begitu juga tak ada gunanya kalian mengeluarkan cahaya hikmah dari mulut kalian, sementara di dalam [hati] kalian semuanya menyedihkan dan kosong. Hai hamba dunia - kalian tidak bisa disandingkan dengan hamba yang shalih dan orang merdeka yang terhormat! Dunia sedang bersiap untuk mencabut kalian sampai ke akar-akarnya, melemparkannya ke muka kalian, dan menghantamkan hidung kalian ke debu. Dunia akan menjenggut rambut kalian gara-gara dosa-dosa kalian, dan menghalau kalian dari belakang, hingga kalian dalam keadaan telanjang dan sendirian dihadapkan kepada Raja dan Hakim yang akan mengumumkan dosa-dosa kalian serta menghukum kalian akibat anal buruk kalian." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:258-259. Rujukan silang atas ucapan di atas:
Catatan:Lihat juga "Jesus' Sayings ... " nomer 93, 94, 17, dan 201 yang kesemuanya merupakan kritik atas beberapa ulama.
214/303: Almasih berkata: "Benih-benih akan tumbuh lebih baik di padang datar daripada di antara bebatuan. Maka begitu pula hikmah akan bersemi di hati orang yang merendah diri, bukan di hati orang yang membanggakan diri. Tidakkah kalian melihat bagaimana orang yang membenturkan kepalanya ke atap rumah mengalami kesakitan, sementara orang yang menundukkan kepalanya bisa menjaga dan melindungi kepalanya?" Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:258-336.
215/303: Isa berkata: "Baju indah, hati suka pujian." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:345-346.
216/303: Isa berkata: "Mengapa kalian datang kepadaku dengan berpakaian seperti 'ruhban' [1], padahal hati kalian adalah hati srigala dan binatang buas? Kenakanlah pakaian raja, tetapi kekanglah hati kalian dengan ketakwaan." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:346. Rujukan silang atas ucapan di atas:
Catatan kaki:[1] 'ruhban' artinya biarawan.
217/303: Almasih berkata: "Kalian tidak akan meraih apa yang kalian inginkan kecuali apabila kalian menerima dengan sabar apa yang tidak kalian inginkan." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:61. Rujukan silang atas ucapan di atas:
218/303: Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Kalian kaum hawariyyun takut pada dosa; kami para nabi takut pada kekufuran." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:169.
219/303: Diriwayatkan bahwa Almasih dalam perjalanannya pada suatu hari melewati seorang yang sedang tertidur dengan diselubungi pakaiannya. Isa membangungkannya dan berkata: "Hai orang tidur, bangunlah dan berdzikirlah pada Allah Yang Mahakuasa!" "Apa yang kau inginkan dariku?" kata orang itu, "aku sudah menyerahkan dunia ini pada para manusianya." Isa menjawab: "Teruskan tidurmu, karibku." Keterangan:Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:190.
220/303: Almasih berkata: "Dunia ini adalah jembatan. Lewatilah dia, tetapi janganlah membangun apapun di atasnya." Pada suatu kali orang bertanya kepadanya: "Ya Nabiyullah, bukankah engkau pernah memerintahkan kami untuk membagun sebuah rumah tempat kami bisa beribadah kepada Allah?" Isa menjawab: "Pergilah, dan bangunlah sebuah rumah di atas air." Mereka bertanya: "Bagaimana mungkin sesuatu yang kokoh bisa dibangun di atas air?" Isa menjawab: "Bagaimana mungkin ada ibadah yang kokoh apabila itu dilakukan bersamaan dengan kecintaan kepada dunia?" Keterangan:Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:218. Rujukan silang atas percakapan di atas:
Catatan: |
|
Sumbangan: Jajang Kurniawan [Jajang.Kurniawan@Allianz.co.id] melalui milis hikmah@isnet.org
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota Please direct any suggestion to Media Team |