Damai Sekarang atau Perang Berlanjut

Rustam Kastor

RMS - Republik Maluku Seluruhnya

 

Kalau selama ini RMS kita kenal sebagai Republik Maluku Serani karena keseluruhan pendukungnya adalah mereka yang beragama nasrani dengan wilayah yang diklaim adalah Maluku Selatan yaitu daerah administratif kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, Kota Ambon. Tetapi dalam pemberontakan kedua ini mereka telah berusaha meluaskan daerah yang diklaim ke Maluku Tenggara bahkan ke Maluku Utara.Mereka telah mematok kapling bahwa yang dimaksud dengan RMS itu adalah Republik Maluku Seluruhnya (All Maluku Republic). Kalau ke Maluku Tenggara belum berhasil, itu tidak berarti gagal, begitu juga ke Utara, sebab lahan pokok yang digarap adalah Maluku Tengah, P.Buru dan kota Ambon dulu, setelah itu berhasil maka tidak terlalu sulit memekarkannya ke Maluku Tenggara dan Maluku Utara. Kenapa harus meliputi keseluruhan Maluku, tentu jawabnya adalah --Begitu pesan calon pembeli yang ingin menutup rapat bagian Utara wilayahnya dan kemudian akan menjadi rangkaian negara-negara kecil di Utara yang dimasukkan dalam The Christendom. Bila ada yang ingin membuktikan bahwa pemberontakan yang terjadi sekitar bulan Maret 1999 di Tual dan sekitarnya serta Maluku pada akhir 1999 di Maluku Utara maka simaklah siapa-siapa saja tokoh yang bertanggung jawab dibalik pemberontakan di kedua daerah itu. Apakah mereka putra daerah setempat atau tokoh-tokoh dari Ambon di bawah program GPM. Karena itu ancaman RMS bukan saja buat kita di Pulau Ambon dan sekitarnya tetapi mencakup keseluruhan wilayah Maluku sebelum ada pemekaran. Kehendak sponsor untuk membangun Eastern Christendom meliputi wilayah yang katanya sesuai betul dengan petunjuk Tuhan mereka dalam kitab suci Injil.

Ancaman Terhadap Keberadaan Ummat Islam

Kehendak pihak Kristen untuk membangun Republik Maluku Seluruhnya (RMS) merupakan tujuan dan tuntutan yang tidak dapat diatwar-tawar lagi. Mereka akan mengerahkan segala daya upaya untuk mewujudkan rencana itu, karena itu rencana pembentukan RMS sangat terkait dengan bagaimana menghabiskan Ummat Islam dari Maluku. Sekurang-kurangnya membuat Ummat Islam sebagai golongan minoritas. Apabila melalui pembantaian tanggal 19 Januari tidak berhasil mengusir Ummat Islam dai Maluku, maka pengusiran akan dilakukan dengan cara lain yang lebih canggih tanpa harus menimbulkan bentrokan fisik. Karena dari pengalaman Ummat Islam terlalu kuat untuk dikalahkan dengan cara berperang secara nyata atau adu kekuatan.

Konsep baru akan dipaksakan lewat perdamaian; yaitu berusaha membangun perdamaian dengan pihak Islam, berpura-pura senyum dan mengulurkan tangan untuk bersalaman agar Ummat Islam juga bisa menyambutnya dengan tidak punya kecurigaan. Bila ada tuntutan agar pihak Kristen minta maaf dan menyatakan tobat maka persyaratan itupun akan di penuhi saja karerna sasaran yang sesungguhnya jauh lebih besar. Rencana baru mereka memerlukan kepercayaan dan rasa tidak curiga pihak Islam.. Karena itu betapapun pahitnya meminta maaf dan menyatakan tobat akan dilakukan saja demi rencana besar selanjutnya.

Apa Rencana Besar Itu?

Adalah mengembalikan hegemoni kekuatan yang selama ini dipegang penuh pihak Kristen atas masyarakat Islam. Hegemoni atau penguasaan kekuatan berikut ini setelah berakhir perang fisik akan lebih kuat lagi karena ada tiga faktor kuat (strong point) yaitu sumber daya manusia (SDM) Kristen melimpah ruah dengan kualitas unggul, faktor dendam yang mendalam sehingga rencana menutup semua peluang ummat Islam sehingga mereka akan semakin menderita serta faktor ketiga yaitu tekad membangun RMS begitu kuat. Ketiga faktor itulah yang menjadi landasan kuat pihak Kristen untuk melaksanakan rencana besar mereka yaitu mengembalikan hegemoni kekuasaan di Maluku ke tangan pihak Kristen. Tujuan dari hegemoni kekuasaan itu sendiri adalah melakukan lagi perlakuan tidak adil menutup semua peluang pihak Islam, membangun suasana panas dan tidak menyenangkan di kota Ambon bahkan Maluku pada umumnya agar para elit tidak berkesempatan apapun di Maluku sehingga memilih keluar dari Maluku untuk mendapatkan suasana hidup yang lebih baik. Jumlah elit yang terus mengecil akan memudahkan pihak Kristen melakukan tekanan dan merebut semua peluang sehingga posisi Ummat Islam di Maluku akan semakin merana. Dalam suasana seperti itu akan terus mengalir Ummat Islam dalam jumlah yang besar ke luar Maluku karena kondisi Maluku begitu tidak menguntungkan bagi Ummat Islam. Karena itu pula pendatang Islam ke Maluku akan berhenti bahkan yang sudah berpuluh tahun hidup di Maluku akan keluar juga.

Semakin keras kehidupan kejam yang menghimpit Ummat Islam, akan semakin cepat proses pengurangan jumlah Ummat Islam di Maluku atau dengan kata lain Ummat Kristen akan menjadi mayoritas mutlah yang membuka peluang berdirinya RMS karena berdirinya RMS adalah tekad dan cita-cita bersama masyarakat Kristen di Maluku serta membangun Christendom untuk kepentingan negara besar lainnya.

Disanalah letak ancaman Kristen di Maluku laten dan potensial sampai kapanpun.


"Damai Sekarang atau Perang Berlanjut"
oleh Rustam Kastor, tebal 82 halaman
Penerbit Forum Pembela Keadilan Maluku, Januari 2001
From: Wisnu Pramudya <birojkt@hidayatullah.com>
To: Mus-lim@isnet.org
 
Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | Pustaka Online Media

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.