Damai Sekarang atau Perang Berlanjut

Rustam Kastor

ANCAMAN KRISTEN LATEN DAN POTENSIAL

Ancaman laten adalah ancaman yang bersifat strategis berlingkungan besar dan mencapai jangka panjang ke depan, yang berbahaya dari ancaman laten adalah karena tidak tampak ke permukaan hanya terasa bahwa ancaman itu ada dan tetap mengancam, bergerak di bawah permukaan yang terus mengambil sasaran dan korban mereka yang tidak faham atau kurang waspada. Karena sifat laten yang bergerak tidak tampak serta berlingkup strategis dan jangka panjang itu membuat ancaman laten itu amat berbahaya.

Ancaman potensial artinya berbagai benih permusuhan atau perbedaan kepentingan dan sengketa masa lalu yang tetap tidak terselesaikan terus membara ibarat api dalam sekam setiap saat dapat muncul ke permukaan menimbulkan bahaya serius.

Kristen di Ambon yang merupakan ancaman laten dan potensial bagi Ummat Islam membuat Ummat Islam selalu berada dalam bahaya sekarang dan masa depan bahkan mencapai masa jauh ke depan. Mengapa demikian? Kebencian Kristen Maluku terhadap Ummat Islam sejak nenek moyang kita telah menimbulkan penderitaan yang luar biasa kepada Ummat Islam adalah akibat berpihaknya Kristen kepada penjajah Belanda. Mereka memang penduduk Maluku yang telah beragama Islam 200 tahun sebelum kedatangan penjajah Portugis dan Belanda tetapi kemudian bersedia bersekongkol dengan penjajah, bersedia menjual aqidah karena rapuhnya iman dan mental yang mudah dirayu. Semula merek juga pejuang Islam yang melakukan perlawanan terhadap penjajah tetapi akhirnya menyerah dan bersedia merobah aqidah Islamnya mengganti dengan Kristen Protestan atau Katholik dan akhirnya akhirnya menghentikan perlawanan terhadap penjajah dan bersekutu dengan mereka. Setelah beralih agama mereka justru menjadi yang musuh Islam. Akhirnya Ummat Islam dihadapkan pada dua musuh yaitu penjajah dan Ummat Kristen Maluku yang membawa kepentingan penjajah. Karena permusuhan Islam Kristen Maluku terus berlanjut yang menimbulkan saling membenci turun temurun walau seringkali ditutup-tutupi dengan semangat kerukunan hidup antar Ummat beragama dan semangat pela gandong yang penuh penipuan.

Ancaman berikut dari Kristen Maluku adalah karena kepentingan politik untuk mendirikan Republik Maluku Selatan yang merupakan tekad pihak Kristen ketika Indonesia merdeka. Sejumlah tokoh Kristen tidak berkehendak untuk bergabung dengan Indonesia merdeka, mereka menuntut agar Maluku diberikan status sebagai propinsi dari Kerajaan Belanda seperti Suriname di benua Amerika, karena dengan status itu akan mempermudah mereka mendirikan RMS, kelompok ini dinamakan kelompok Loyalis.

Di gereja-gereja Ummat Kristen pun diyakinkan bahwa Tuhan mereka telah menjanjikan bahwa Maluku adalah tanah untuk kerajaan kaum nasrani. Karena itu mendirikan Republik Maluku Selatan bukan sekedar kepentingan politik tetapi juga merupakan perintah Tuhan mereka yang harus dilaksanakan tidak bisa tidak. Kristen mendukung penuh niat mendirikan Republik Maluku Selatan yang telah dua kali mereka mewujudkannya lewat pemberontakan. Ummat Kristen begitu yakin bahwa Tuhan telah perintahkan mereka untuk merebut Maluku dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mendirikan negara sendiri bagi Ummat Kristen. Tekad ini telah terpatri begitu kuat sehingga secara terus menerus menjadi Program Gereja Protestan Maluku (GPM) siapapun pimpinannya. Setiap kesempatan, setiap peluang akan dimanfaatkan untuk bergerak maju menuju terbentuknya Republik Maluku Selatan. Karena itu berkaitan dengan kerusuhan dan pemberontakan yang mereka lancarkan di Ambon tampak jelas bukti-bukti aktifitas Republik Maluku Selatan di Belanda. Di akhir tahun 2000 ini di negeri Belanda tersiar berita adanya kemarahan masyarakat Kristen Ambon terhadap masyarakat Maluku di negeri Belanda karena sampai hari ini janji bantuan fisik Laskar Kristen Maluku dari Belanda untuk memperkuat laskar Kristen yang tengah berjuang di Ambon belum terlaksana. Mereka dituduh hanya membuat pernyataan dan janji bohong tidak punya keberanian.

Pihak Kristen Maluku di Belanda beraksi atas kemarahan Kristen di Maluku dengan dalih --tidak mungkin pada saat ini mereka ke Ambon sebab laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jamaah terlalu besar yang diperkirakan mencapai jumlah 20.000 orang. Langkah yang harus ditempuh sekarang ini adalah berjuang pada sektor politik di dunia internasional untuk mempengaruhi opini dunia barat bahwa sedang terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap Ummat Kristen di Maluku yang dipelopori oleh laskar jihad Ahlul Sunnah Wal Jamaah didukung penuh oleh Ummat Islam di Maluku dengan menyajikan bukti-bukti gambar dan video tentang korban-korban pembantaian Ummat Islam. Karena itu langkah yang harus ditempuh oleh dunia Kristen Internasional adalah memaksakan pemerintah Republik Indonesia untuk mengeluarkan 20 ribuan laskar jihad Ahlul Sunnah Wal Jamaah dari Maluku secara paksa atau akan terkena intervensi pasukan internasional. Salah satu bukti kemajuan diplomasi politik pihak Kristen dapat kita lihat pada apa yang dideklarasikan olek Front Keadilan Maluku pada pertengahan Desember 2000 lalu. Itulah gambaran perjuangan Republik Maluku Selatan untuk mencapai terbentuknya negara merdeka berdiri sendiri. Hal berikut yang merupakan ancaman terhadap Ummat Islam dengan berdirinya Republik Maluku Selatan adalah yang berkaitan dengan kepentingan negara tertentu untuk membentuk Eastern Christendom sebagai buffer/pembatas terhadap ancaman dari utara yang mengancam negara tertentu. Negara-negara yang akan berperan sebagai buffer tersebut terdiri dari Timtim yang kini telah berdiri sebagai negara sendiri dengan nama Timor Lorosae, PNG, Papua Barat yang sedang dalam proses, Maluku yang juga dalam proses, Philipina dan negara-negara kepulauan di selatan pasifik. Dengan demikian berdirinya Republik Maluku Selatan merupakan kepentingan negara-negara besar juga, bukan masyarakat Kristen Maluku saja.


"Damai Sekarang atau Perang Berlanjut"
oleh Rustam Kastor, tebal 82 halaman
Penerbit Forum Pembela Keadilan Maluku, Januari 2001
From: Wisnu Pramudya <birojkt@hidayatullah.com>
To: Mus-lim@isnet.org
 
Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | Pustaka Online Media

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.