Maloekoe Tempo Doeloe

dikumpulkan dari berbagai sumber
untuk mempercepat penyebaran informasi secara efisien
dan menambah percepatan kemajuan Indonesia tercinta ...


1605: Kekalahan Portugis di Ambon oleh Belanda dengan bantuan Suku Hitu.
Peta dibuat oleh Isaac Commelin pada tahun 1645. (sumber foto)


1921: Sebuah plakat bertuliskan "Groningen" di Benteng Victoria, Ambon.(sumber foto)


1824: Benteng Belgica di Banda Neira. Pada awalnya, Banda, yang terdiri dari pulau Neira, Lontor, Ai, Run, Rosengain dan Gunung Api, merupakan satu-satunya daerah penghasil pala dan bunga pala di seluruh dunia. VOC tidak berhasil memperoleh monopoli perdagangan melalui perundingannya dengan pemimpin setempat. Karena itu dipakai cara militer. Pada tahun 1621 pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen menaklukkan Lontor, pulau terbesar. Penduduk yang tidak tewas atau mati kelaparan, melarikan diri atau ditangkap. Jumlah korban mencapai ribuan. Tahanan diasingkan ke Batavia. Pulau-pulau lain juga diduduki. Dengan penaklukan Lontor, monopoli atas buah pala dan bunga pala diamankan, tetapi akibat lenyapnya orang Banda, tidak ada tenaga yang dapat merawat pohon pala dan memanen buahnya. Untuk mengatasi masalah ini, VOC menyewakan penanaman kepada bekas karyawan atau keturunan mereka. Mereka diwajibkan memasok semua pala dan bunga pala kepada VOC dengan harga yang sudah ditetapkan. Pekerjaan itu sebenarnya tidak dilakukan oleh ‘perkenir’ tersebut, tetapi oleh budak. (sumber)


1824: Benteng Belgica di Banda Neira. Pelukis Q.M.R. Ver Huell. (sumber foto)


Januari 1998: Benteng Belgica, Banda, Maluku. (sumber foto)


Benteng Belgica, Banda, Maluku. (sumber foto)


1646: Benteng Nassau di Bandanaira, Maluku. (sumber foto)


1724-1726: Benteng Nassau di Bandanaira, Maluku. (sumber foto)


1930-1936: Benteng Nassau di Bandanaira, Maluku. (sumber foto)


1720: Gunung Gamalama di Ternate dengan benteng Portugis Santo Johannes Pembaptis, Ternate. (sumber foto)


1846: Pulau Gunung Api di Bandanaira, Maluku. Lukisan Louis Le Breton (1818 – 1866). (sumber foto)

(sebelum, sesudah)


oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.
Facebook - PerkuliahanTweeter - Djoko LuknantoLinkedin - Djoko LuknantoFacebook - Djoko Luknanto
(Djoko Luknanto, Jack la Motta, Luke Skywalker)
(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/itd/, http://luk.tsipil.ugm.ac.id/itd/)  

Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676, 519788