|
Pengembangan Bahan
Kuliah Daring (Online)
Yogyakarta, Jumat 6 Juli 2012
Tidak mudah mengembangkan bahan kuliah yang baik
dalam era internet!
Untuk mengembangkan bahan kuliah online, selain
harus menguasai topik yang dibahas, secara visual topik
kuliah online ini harus menarik.
Ini bukan tugas yang mudah!
Oleh karena beratnya tugas tersebut, maka sudah
seharusnya pengembangan bahan kuliah online tidak
dapat hanya ditangani oleh kelompok dosen pengampu mata
kuliah. Banyak unit pendukung yang harus ikut terlibat.
Secara umum unit yang seharusnya ikut terlibat dalam
pengembangan bahan kuliah online disajikan dalam
Gambar 1.
Gambar 1. Pengembangan bahan kuliah online
membutuhkan
keterlibatan banyak pihak. (lihat versi dengan animasi)
Pihak-pihak yang terkait dalam pengembangan bahan kuliah
online antara lain:
- Kelompok pengampu matakuliah. Pengampu
matakuliah merupakan kelompok yang memahami topik
yang akan diajarkan. Oleh karena itu pengembang utama
bahan kuliah adalah kelompok ini.
- Kelompok asisten dan mahasiswa. Sebagai
pengguna dari bahan kuliah ini yaitu mahasiswa
sudah selayaknya dilibatkan dalam pembuatannya, misalkan
untuk memberikan masukan-masukan dan perbaikan pada
bagian-bagian bahan kuliah yang dirasakan sulit atau
untuk membuatnya lebih menarik. Asisten dosen
difungsikan sebagai kelompok yang aktif mengembangkan
bahan kuliah yang berasal dari kelompok pertama kemudian
diperkaya dengan masukan-masukan dari mahasiswa.
- Kelompok ahli pendidikan/pembelajaran.
Perancangan bahan kuliah oleh kelompok pertama belum
tentu sesuai dengan teori-teori pendidikan, oleh karena
itu bahan kuliah tersebut perlu dikonsultasikan kepada
ahli pendidikan agar diperoleh hasil yang optimal.
- Kelompok ahli multimedia pembelajaran.
Pengembangan bahan kuliah oleh ketiga kelompok di atas
sebenarnya sudah cukup jika tidak perlu diunggah ke
internet. Untuk saat sekarang, di mana terdapat kebutuhan
untuk membuat perkuliahan online, agar bahan
kuliah dapat diakses oleh masyarakat yang lebih luas
(tidak hanya mahasiswa), maka dibutuhkan kelompok
keempat. Kelompok ini bertugas untuk mengubah dan
menyesuaikan bahan kuliah yang secara tradisional sudah
siap menjadi bahan kuliah yang sesuai dengan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).
Untuk sebuah perguruan tinggi, banyaknya kelompok yang
terlibat dalam proses pembuatan kuliah online
membutuhkan pengelolaan yang baik. Berdasarkan fungsi
masing-masing kelompok, maka saya membagi dua kelompok yaitu
kelompok yang ada di (a) tingkat universitas dan
(b) fakultas/jurusan/bagian/program studi. Kelompok 1
dan 2 berada di fakultas/jurusan/bagian, sedangkan kelompok
3 dan 4 sebaiknya dikelola di tingkat universitas. Di
fakultas/jurusan/bagian sebaiknya memang tidak mengelola
kelompok 3 dan 4, karena biaya yang dikeluarkan menjadi
mahal. Baik di tingkat universitas maupun fakultas,
seharusnya dibentuk sebuah "unit TIK" pendukung, unit ini
dapat saling berhubungan untuk mensukseskan pembelajaran
online di sebuah perguruan tinggi.
Unit A yaitu unit TIK di tingkat universitas yang
fungsi utamanya adalah untuk mengelola sumberdaya kelompok 3
dan 4 untuk diberdayakan mendukung pembuatan bahan kuliah di
tingkat fakultas/jurusan. Unit B yaitu unit TIK di
tingkat fakultas/jurusan/bagian/program studi yang fungsi
utamanya adalah melaksanakan pembuatan materi kuliah
berdasarkan masukan kelompok 1 dan 2. Dalam pola pemikiran
ini, maka Unit TIK A dan B harus saling melakukan koordinasi
karena fungsi kedua unit tersebut memang saling
mendukung.
Berdasarkan pengalaman pribadi sebagai dosen di Jurusan
Teknik Sipil dan Lingkungan (JTSL) FT UGM dan pengguna
intensif TIK, saya akan memaparkan pergulatan saya
memberikan perkuliahan menggunakan TIK.
Pada saat menjadi mahasiswa (angkatan masuk tahun 1976),
saya sudah terlibat sejak awal menjadi asisten beberapa mata
kuliah. Pada akhir masa kuliah, karena bercita-cita menjadi
dosen, maka saya mendaftar sebagai asisten tetap. Pada saat
saya menjadi asisten tetap (dibawah bimbingan dosen senior),
maka saya sudah belajar mengajar. Sebagai tanggungjawab saya
sebagai asisten dosen yang baik, saya menyiapkan bahan
kuliah dengan plastik transparansi untuk diproyeksikan
dengan OHP (Over Head Projector). Salah satu
contoh transparansi tersebut disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2a. Model bahan kuliah hitam-putih
menggunakan plastik transparan sekitar tahun 1980 (acuan).
Gambar 2b. Model bahan kuliah bewarna
menggunakan plastik transparan sekitar tahun 1980 (acuan).
Kelemahan penggunaan plastik transparansi (lihat Gambar
2) yaitu kalau terdapat kesalahan atau akan diadakan
perbaikan, maka akan sulit dilakukan, karena harus
disisipkan ke dalam transparansi lama atau membuat yang
baru. Pada saat itu teknologi belum mendukung. Setelah saya
pulang dari belajar di Amerika Serikat (selama 5 tahun),
akhirnya saya pulang (tahun 1991), dan aktif mengajar lagi.
Bahan kuliah yang sama masih saya pergunakan, karena masih
relevan, namun sudah saya konversi dalam bentuk elektronik
dengan menggunakan MacDraw pada komputer Macintosh (lihat
Gambar 3a dan 3b). Namun proses ini membutuhkan biaya lebih
tinggi, karena prosesnya lebih panjang: (1) membuat tayangan
dengan MacDraw, (2) mencetak dengan printer laser, supaya
hasilnya bagus, (3) menkopi ke plastik transparansi.
Hasilnya memang bagus sekali dibandingkan tayangan-tayangan
dosen yang lain, namun biayanya sangat mahal sekali untuk
ukuran gaji dosen. Sama sekali tidak feasible:-)
Gambar 3a. Model bahan kuliah sekitar tahun 1993
dengan menggunakan plastik transparan (acuan).
Gambar 3b. Model bahan kuliah sekitar tahun 1993
dengan menggunakan plastik transparan (acuan).
Dengan perkembangan TIK yang sangat pesat, terutama
dukungan perangkat lunak untuk presentasi sudah canggih
sekali, maka tayangan bahan kuliah menjadi lebih mudah
dibuat dengan biaya yang sangat lebih murah. Bahan kuliah
yang sama dengan Gambar 1, sudah saya ubah menjadi tayangan
beranimasi seperti saya sajikan dalam Gambar 4. Tayangan
tersebut dilengkapi dengan animasi untuk lebih memperjelas
konsep yang harus dipahami oleh mahasiswa. Pembuatan setiap
animasi dalam perkuliahan, selalu saya lakukan sendiri,
karena kebetulan saya mampu melakukannya tanpa bantuan siapa
pun. Contoh tayangan mata kuliah yang sama dapat dilihat di
http://luk.staff.ugm.ac.id/ochannel,
pilih menu "Materi Utama" di sebelah kanan, pilih sembarang
topik.
Gambar 4. Model bahan kuliah dengan animasi
menggunakan PowerPoint sekitar tahun 2012 (acuan).
Banyak dosen yang menggunakan Microsoft PowerPoint, namun
banyak yang menggunakannya ala kadarnya, padahal kalau
digunakan secara benar banyak manfaatnya. Saya biasa
menggunakan Microsoft PowerPoint dengan animasi, namun saya
tidak pernah memberikan tayangan PowerPoint tersebut dalam
format aslinya kepada mahasiswa. Mahasiswa di kelas saya
selalu menerima tayangan tersebut dalam bentuk animasi
sesuai dengan format yang populer di internet, misalkan pdf,
swf, html 5, dan flipping book. Para mahasiswa dapat
mengunduh setiap file tersebut dari situs kuliah saya.
Sebagai contoh, perkuliahan Mekanika
Fluida dengan topik Bidang Terendam dalam pelbagai
format dapat diunduh di sini: swf,
html
5, html,
pdf,
flipping
book. Perubahan kedalam format tersebut dilakukan
secara otomatis dengan MS PowerPoint menggunakan
plugin yang tepat, sehingga tidak perlu tenaga
tambahan untuk mengubahnya.
Pembuatan animasi ini tidak mudah dan tidak setiap dosen
diharuskan mampu membuat. Tugas dosen adalah menguasai topik
perkuliahan sesuai dengan kompetensinya. Kemampuan membuat
tayangan berbasis TIK harus disediakan oleh sebuah unit yang
dikelola oleh fakultas dan universitas. Hal ini memerlukan
kerjasama pelbagai pihak dan manajemen yang memadai untuk
menghasilkan sistem pembelajaran online yang prima,
sesuai dengan Gambar 1. Kapan kita memulainya?
Catatan: pemikiran yang saya tuangkan di atas
sebenarnya sudah sering saya kemukakan dalam beberapa forum
dan juga di depan beberapa pimpinan perguruan tinggi di
Indonesia dalam bentuk tayangan PowerPoint. Dalam kesempatan
ini saya coba tuangkan secara tertulis dan online
agar lebih mudah diacu oleh masyarakat yang membutuhkan.
Kasus Khusus
Jika seseorang pengampu mata kuliah (subject
specialist) ternyata juga ahli dalam bidang multimedia,
maka bahan kuliah/topik yang disajikan mutunya akan lebih
bagus karena proses pembuatan matakuliah berbasis multimedia
lebih efisien dan mengena. Salah satu contoh dari kasus ini
adalah John Kyrk yang membuat animasi sel biologi. John Kyrk
adalah ahli biologi yang membunyai bakat animasi dengan
menggunakan Adobe Flash. Silakan kunjungi situs beliau di
http://www.johnkyrk.com/.
|