Fakultas Teknik - UGM
Oleh Prof. Ir. Herman Johannes
Pada tanggal 17 Februari 1946 pada saat Republik
Indonesia berumur tepat setengah tahun. Sekolah Tinggi
Teknik (S.T.T.) Bandung di Yogyakarta di buka di gedung yang
menampung juga Laboratorium Persenjataan M.T.T. (Markas
Tertinggi Tentara) yaitu gedung Sekolah Menengah Tinggi
Kotabaru. (Sekarang SMA 3 - Padmanaba)
Juga sebagian Perguruan Tinggi Kedokteran Salemba
mengungsi ke Jawa Tengah.
Perguruan Tinggi Kedokteran (P.T.K.) bagian klinis dibuka
3 Maret 1946 di Solo dan bagian preklinisnya 5 Maret 1946 di
rumah sakit Tegalyoso Klaten. Asistenku Mugiono berjasa
dalam mengungsikan dengan kereta api alat-alat fisika,
fisiologi, dan röentgen Perguruan Tinggi Kedokteran,
dan Rumah Sakit Umum Pusat (R.S.U.P.) di Salemba, yang satu
kompleks dengan pabrik candu di mana ada emplasemen kereta
api. Ia dibantu oleh para mahasiswa termasuk Martojo,
Suganda, Sugandi. Kereta-kereta api pengungsian itu
mengangkut juga barang-barang lain pemerintah.
Saya seminggu sekali naik kereta api ke Klaten memberi
kuliah fisika di P.T.K. Praktikum fisika diberikan oleh
saudara Mugiono dengan alat-alat yang dibawanya dari
Jakarta. Alat-alat ini yang juga dipakai oleh mahasiswa
Sekolah Tinggi Teknik bersama alat fisika lainnya sewaktu
clash kedua disembunyikan di suatu ruang tersembunyi di
gedung S.M.T. oleh saudara Mugiono.
Dalam tahun 1946 maka tenaga pengajar tetap pada Sekolah
Tinggi Teknik Bandung di Yogyakarta yalah: Prof. Ir.
Roosseno, Ir. Suwandi, Ir. Sunarjo, dan H. Johannes.
Saya ingin menempuh ujian insinyur sipil yang akan
diadakan oleh S.T.T. bagi mahasiswa tingkat terakhir
Technische Hoogeschool zaman Belanda. Untuk itu saya bulan
Maret 1946 pulang ke Jakarta mengambil diktat-diktatku.
Dalam bulan Oktober 1946 S.T.T. Bandung di Yogyakarta
mengadakan ujian insinyurnya yang pertama. Dalam Panitia
Ujian duduk selain dosen-dosen S.T.T., juga
insinyur-insinyur di luar S.T.T. yang ikut ujian sepuluh
orang dan yang lulus enam orang termasuk saya.
Keenam insinyur sipil ini dianggap alumnus Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada yang pertama, karena S.T.T.
Bandung di Yogyakarta yang dalam tahun 1949 dilebur ke dalam
Universitas Negeri Gadjah Mada di anggap bentuk embrional
dari Fakultas Teknik U.G.M. Dalam bulan Maret 1945 di Yogya
didirikan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada swasta dengan
dua fakultas yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusastraan.
Kuliah-kuliahnya di berikan di Pagelaran yaitu ruangan depan
Kraton.
Akademi Militer didirikan di Yogyakarta tanggal 31
Oktober 1945. Kepada para kadet saya beberapa kali memberi
kuliah kimia bahan peledak dan hitung kebolehjadian untuk
keperluan artileri.
Catatan: Tulisan ini saya peroleh dari Bapak Herman
Cornelis Yohannes <hcyohannes@gmail.com>.
Yogyakarta, 19 September, 2020
Halo pak Djoko Luknanto,
Tulisan yang ada hubungannya dengan sejarah Fakultas Teknik-UGM
yang saya kirim ke pak Djoko Luknanto adalah tulisan yang diambil
dari buku yang ditulis oleh Prof. H. Johannes sendiri.
Buku berjudul:
Dari SELAN DO DAIN ke NGAYOGYAKARTA
Suatu kenangan masa lalu termasuk masa gerilya
Oleh Prof. Ir. Herman Johannes
|