Kumpulan Artikel Google Gemini

Kumpulan artikel yang saya peroleh pada saat berinteraksi dengan Google Gemini (mulai Jum'at, 10 Februari 2024, dan Google Bard AI mulai minggu kedua bulan Mei 2023). Pada saat itu Bard sudah dapat digunakan di Indonesia; setelah sebelumnya saya membahas ChatGPT yang dikenalkan pada 30 November 2022. Bard dilatih menggunakan data sampai saat ini dan internet, sedangkan ChatGPT dilatih dengan data sampai dengan tahun 2021. Saya kumpulkan hasil interaksi saya untuk pembelajaran bagi saya dan masyarakat luas ...

Masyarakat 5.0 vs Revolusi Industri 4.0

Yogyakarta, Jum'at, 08 Maret 2024

Topik

  1. Siapa yang membuat istilah Revolusi Industri 4.0?
  2. Siapa yang membuat istilah Society 5.0?
  3. Revolusi Industri 4.0 vs Society 5.0

Djoko Luknanto: Siapa yang membuat istilah Revolusi Industri 4.0?

Gemini: Istilah "Revolusi Industri 4.0" pertama kali diperkenalkan oleh Klaus Schwab, seorang profesor ekonomi dan pendiri World Economic Forum (WEF), pada Hannover Fair di Jerman pada tahun 2011. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh WEF melalui berbagai publikasi dan inisiatif.

Schwab menggunakan istilah ini untuk menggambarkan transformasi yang sedang berlangsung dalam industri manufaktur yang didorong oleh kemajuan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), artificial intelligence (AI), big data, dan cloud computing. Revolusi ini diyakini akan membawa perubahan besar dalam cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. 

Meskipun Schwab adalah orang yang pertama kali memperkenalkan istilah "Revolusi Industri 4.0", penting untuk dicatat bahwa banyak orang lain yang telah berkontribusi pada pengembangan konsep ini. Para peneliti, akademisi, pakar industri, dan pembuat kebijakan dari seluruh dunia telah terlibat dalam diskusi dan perdebatan tentang implikasi Revolusi Industri 4.0.

Berikut adalah beberapa tokoh penting lainnya yang telah berkontribusi pada pengembangan konsep Revolusi Industri 4.0:

  • Jürgen Schmidhuber, seorang peneliti AI, yang dianggap sebagai salah satu pelopor deep learning.
  • Yann LeCun, seorang peneliti AI, yang telah memimpin pengembangan deep learning untuk pengenalan gambar dan pemrosesan bahasa alami.
  • Eric Schmidt, mantan CEO Google, yang telah menjadi salah satu penginjil terkuat Revolusi Industri 4.0.
  • Li Keqiang, Perdana Menteri Tiongkok, yang telah meluncurkan "Made in China 2025" sebagai strategi nasional untuk mendorong Revolusi Industri 4.0 di Tiongkok.

Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah fenomena yang kompleks dan multi-faceted, dan masih banyak yang harus dipelajari tentang implikasinya. Namun, jelas bahwa transformasi ini akan memiliki dampak yang signifikan pada dunia kita di tahun-tahun mendatang.

Djoko Luknanto: Siapa yang membuat istilah Society 5.0?

Gemini: Istilah "Society 5.0" pertama kali diusulkan oleh Pemerintah Jepang dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 yang diterbitkan pada tahun 2016. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh Kementrian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang melalui berbagai publikasi dan inisiatif.

Society 5.0 digambarkan sebagai masyarakat super cerdas di mana manusia dan teknologi bekerja sama untuk mengatasi berbagai tantangan sosial dan ekonomi. Masyarakat ini dibayangkan sebagai berikut:

  • Manusia-sentris: Teknologi digunakan untuk meningkatkan kehidupan manusia dan memberdayakan individu untuk mencapai potensi penuh mereka.
  • Berbasis data: Keputusan dibuat berdasarkan data dan analisis untuk memastikan kebijakan dan solusi yang efektif.
  • Terhubung: Teknologi digital digunakan untuk menghubungkan orang-orang dan membangun komunitas yang kuat.
  • Inklusif: Society 5.0 dirancang untuk memastikan bahwa semua orang mendapat manfaat dari kemajuan teknologi.

Meskipun Pemerintah Jepang yang pertama kali memperkenalkan istilah "Society 5.0", banyak ahli dan organisasi lain yang telah berkontribusi pada pengembangan konsep ini. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • National Institute of Science and Technology Policy (NISTEP) di Jepang telah menerbitkan berbagai laporan tentang Society 5.0.
  • World Economic Forum (WEF) telah membahas Society 5.0 dalam berbagai publikasi dan acaranya.
  • Universitas dan lembaga penelitian di seluruh dunia telah melakukan penelitian tentang Society 5.0.

Society 5.0 adalah sebuah konsep yang masih berkembang, dan masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana hal itu dapat diimplementasikan dengan sukses. Namun, jelas bahwa konsep ini memiliki potensi untuk membentuk masa depan dan membantu kita mengatasi beberapa tantangan terbesar dunia.

Djoko Luknanto: Revolusi Industri 4.0 vs Society 5.0

Gemini: Baik Revolusi Industri 4.0 (Industri 4.0) maupun Society 5.0 (Masyarakat 5.0) menunjukkan perubahan signifikan di dunia kita, tetapi keduanya memiliki fokus yang berbeda. Berikut adalah rincian perbedaan utama:

Fokus:

  • Revolusi Industri 4.0: Berfokus pada transformasi industri yang didorong oleh teknologi baru seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, dan cloud computing. Ini menekankan otomatisasi, efisiensi, dan konektivitas dalam proses manufaktur dan industri.
  • Society 5.0: Berfokus pada evolusi masyarakat manusia dalam menghadapi kemajuan teknologi. Ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat super cerdas di mana manusia dan teknologi bekerja sama untuk memecahkan tantangan sosial dan ekonomi. Ini mengutamakan pendekatan yang berpusat pada manusia dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup.

Penggerak Utama:

  • Revolusi Industri 4.0: Didorong oleh kemajuan teknologi itu sendiri. Perusahaan dan industri adalah aktor utama yang mengadopsi teknologi ini.
  • Society 5.0: Didorong oleh kebutuhan untuk mengatasi tantangan sosial dan ekonomi dengan bantuan teknologi. Pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan memainkan peran yang lebih menonjol dalam membentuk visi ini.

Tujuan:

Revolusi Industri 4.0: Meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan profitabilitas dalam proses industri.

Society 5.0: Meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan, dan keberlanjutan untuk semua anggota masyarakat. Selain itu, bertujuan untuk mengatasi tantangan seperti perubahan iklim dan populasi yang menua.

Hubungan:

Revolusi Industri 4.0 dapat dilihat sebagai fondasi for Society 5.0. Kemajuan teknologi dari Industri 4.0 menyediakan alat dan kemampuan untuk membangun masyarakat super cerdas di Society 5.0.

Namun, Society 5.0 melampaui sekadar teknologi. Ini menekankan penggunaan teknologi yang etis dan bertanggung jawab untuk memberi manfaat bagi umat manusia secara keseluruhan.

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan utama:

Fitur

Revolusi Industri 4.0

Society 5.0

Fokus

Transformasi industri

Evolusi masyarakat manusia

Penggerak utama

Kemajuan teknologi

Tantangan sosial dan ekonomi

Tujuan

Peningkatan produktivitas, efisiensi, profitabilitas

Peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan, keberlanjutan

Hubungan

Fondasi untuk Society 5.0

Memanfaatkan kemajuan dari Industri 4.0

Intinya, Revolusi Industri 4.0 adalah tentang "bagaimana" kemajuan teknologi, sedangkan Society 5.0 adalah tentang "mengapa" dan "untuk apa". Kedua konsep tersebut penting untuk membentuk masa depan kita, dan memahami perbedaannya dapat membantu kita menavigasi era perubahan yang cepat ini.


(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/AI/, http://luk.tsipil.ugm.ac.id/AI/)