Doa Sang Katak

oleh Anthony de Mello SJ

Indeks Islam | Indeks Sufi | Indeks Artikel | Tentang Penulis

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota


HARTA DALAM DAPUR SENDIRI

[Suatu] kisah orang-orang Hasidim:

Pada suatu malam dalam mimpi, rabbi Iskak diberitahu untuk pergi jauh ke Praha dan di sana menggali harta tersembunyi di bawah jembatan yang menuju istana raja. Ia tidak memikirkan mimpi itu sungguh-sungguh. Akan tetapi ketika mimpi itu terjadi empat atau lima kali, ia memutuskan untuk pergi mencari harta itu.

Ketika ia sampai ke jembatan. ia terkejut karena melihat bahwa jembatan itu dijaga ketat siang malam oleh serdadu. Satu-satunya yang dapat ia lakukan adalah melihat jembatan itu dari jauh. Akan tetapi karena ia pergi ke sana setiap pagi, pemimpin penjaga itu pada suatu hari menemuinya untuk bertanya mengapa. Rabbi Iskak yang sebenarnya malu untuk menceritakan mimpinya kepada orang lain, menceritakan segala-galanya karena ia senang dengan sikap dan watak orang Kristen yang baik ini. Pemimpin itu tertawa meledak dan berkata. "Astaga. Engkau seorang rabbi dan engkau percaya kepada mimpi? Seandainya saya tolol dan bertindak atas dasar mimpi saya sendiri, sekarang saya sudah berkelililig Polandia. Coba saya ceritakan salah satu mimpi saya tadi malam yang terus kembali: suatu suara mengatakan kepada saya unruk pergi ke Krakow dan menggali harta di pojok dapur seorang yang bernama Iskak, anak Yeheskiel! Bukankah sesuatu yang paling tolol di seluruh dunia untuk mencari di seluruh Krakow seorang yang bernama Iskak dan orang lain yang bernama Yeheskiel kalau separoh dari seluruh penduduk pria mungkin bernama Iskak dan separoh yang lain Yeheskiel?"

Rabbi itu tertegun. Ia mengucapkan terima kasih kepada pemimpin itu atas nasihatnya, segera pulang, menggali pojok dapurnya dan menemukan harta berlimpah yang cukup untuk hidup bahagia sampai hari kematiannya.

Pencarian rohani adalah suatu perjalanan tanpa jarak. Engkau berjalan dari tempat sekarang engkau berada ke tempat di mana engkau selalu berada. Dari ketidaktahuan menuju pemahaman, karena semua yang engkau lakukan adalah melihat untuk pertama kali hal yang sudah selalu engkau pandang.

Siapa yang pernah mendengar tentang suatu jalan yang membawa engkau kepada dirimu sendiri, atau suatu cara yang membuat engkau menjadi sebagaimana engkau selalu? Sebenarnya, kerohanian hanyalah masalah menjadi sebagaimana engkau sesungguhnya.

(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)

Indeks Islam | Indeks Sufi | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team