Doa Sang Katak

oleh Anthony de Mello SJ

Indeks Islam | Indeks Sufi | Indeks Artikel | Tentang Penulis

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota


"SAYA KALAH DUA DOLAR"

Sepasang suami-istri pergi mengunjungi kawannya yang tinggal di bagian lain suatu negeri dan diajak melihat pacuan kuda. Karena terpesona oleh kuda-kuda yang saling mengejar berlari mengelilingi lapangan pacuan, kedua orang itu sepanjang sore terus bertaruh sampai akhirnya mereka tinggal mempunyai uang tidak lebih dari dua dollar.

Pada hari berikutnya si suami merayu istrinya supaya ia dibiarkan pergi ke tempat pacuan sendiri. Pada pertandingan yang pertama ada kuda yang taruhannya lima puluh dibanding satu. Ia memasang taruhannya dan menang. Ia mempertaruhkan seluruh uangnya pada lomba berikutnya dan sekali lagi menang. Sepanjang sore ia bertaruh dan berhasil mengumpulkan lima puluh tujuh ribu dollar.

Dalam perjalanan pulang ke rumah ia melewati sebuah tempat judi. Suatu suara dari dalam yang kedengarannya sama dengan suara yang telah mendorongnya untuk memilih kuda taruhan, rasanya berkata, "Berhentilah di sini dan masuklah." Maka ia berhenti, masuk dan berdiri di depan meja rulet. Suara itu berkata, "Nomor tiga belas." Orang itu menaruh seluruh limapuluh tujuh ribu dollar yang ia miliki pada nomor tiga belas. Roda berputar. Bandar judi mengumumkan, "Nomor empat belas."

Maka orang itu pulang ke rumah dengan kantong sama sekali kosong. Istrinya menyapanya dari beranda, "Bagaimana jadinya?"

Suaminya mengangkat bahu dan berkata, "Yang dua dollar juga amblas."

Coba pikirkanlah Engkau tidak pernah kehilangan lebih daripada itu apa pun yang kauhilangkan.

(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)

Indeks Islam | Indeks Sufi | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team