Kisah-kisah Sufi

oleh Idries Shah

Indeks Islam | Indeks Sufi | Indeks Artikel | Tentang Penulis | Tentang Penterjemah


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

JALAN GUNUNG
 
Pada  suatu hari, seorang yang cerdas, ahli pengetahuan yang
pikirannya terlatih, datang ke sebuah desa. Sebagai  latihan
dan  telaah  ilmunya,  ia ingin membandingkan pandangan yang
berbeda-beda yang mungkin ada dalam desa itu.
 
Ia mendatangi sebuah warung dan menanyakan  tentang  seorang
yang  paling  jujur  dan  seorang yang paling bohong di desa
itu. Orang-orang di warung  itu  sepakat  bahwa  orang  yang
bernama  Kazzab  adalah  pembohong terbesar; dan Rastgu yang
paling jujur. Ahli pengetahuan itupun mendatangi kedua orang
tersebut  bergantian,  mengajukan  pertanyaan sederhana yang
sama kepada keduanya, "jalan manakah yang terbaik menuju  ke
desa tetangga?"
 
Rastgu yang jujur itu berkata, "Jalan gunung."
 
Kazzab Si Pembohong juga berkata, "Jalan gunung."
 
Tentu  saja jawaban itu membingungkan Sang Pengembara cerdas
tersebut .
 
Demikianlah,  iapun  bertanya   kepada   orang-orang   lain,
penduduk desa biasa.
 
Ada  yang mengatakan, "Lewat sungai;" yang lain mengusulkan,
"Lewat padang saja"
 
Dan ada yang juga mengatakan, "Jalan gunung."
 
Akhirnya diputuskannya mengambil jalan gunung. Tetapi  dalam
kaitannya  dengan  tujuan semula tadi, masalah tentang orang
bohong dan orang jujur di desa itu mengganggu batinnya.
 
Ketika ia mencapai desa berikutnya, ia ceritakan kisahnya di
sebuah  rumah penginapan; di akhir kisah dikatakannya. "Saya
jelas telah membuat kekeliruan logika yang  mendasar  dengan
menanyakan  kepada  orang-orang  yang tidak tepat perihal Si
Jujur dan Si Bohong. Nyatanya saya telah sampai disini tanpa
kesulitan apapun, lewat jalan gunung."
 
Seorang  bijaksana  yang  kebetulan  berada di situ berkata,
"Harus diakui bahwa para ahli logika cenderung  tak  terbuka
matanya, karenanya suka minta orang lain membantunya. Tetapi
masalah  yang  menyangkut   hal   ini   justru   sebaliknya.
Kenyataannya   adalah  sebagai  berikut:  Sungai  sebenarnya
merupakan  jalan  termudah,  oleh  karenanya  Si   Pembohong
menunjukkan  jalan gunung. Tetapi orang yang jujur itu tidak
hanya jujur; ia mengetahui bahwa Anda punya keledai dan  itu
memudahkan  perjalanan  Anda.  Si  Pembohong kebetulan tidak
mengetahui bahwa Anda tak punya perahu: seandainya  ia  tahu
hal itu, pasti diusulkannya jalan sungai."
 
Catatan
 
"Orang-orang menganggap kemampuan dan berkah para Sufi sulit
dipercaya. Tetapi orang-orang semacam itu adalah yang  tidak
memiliki  pengetahuan  tentang  kepercayaan yang sebenarnya.
Mereka mempercayai  segala  hal  yang  tidak  benar,  karena
kebiasaan atau karena diberi tahu oleh penguasa.
 
Kepercayaan  yang sebenarnya merupakan sesuatu yang berbeda.
Mereka yang  mampu  memiliki  keperccayaan  yang  sebenarnya
adalah  yang  pernah  mengalami  sesuatu.  Jika mereka sudah
pernah  mengalami  kemampuan  dan   berkah,   yang   sekedar
diceritakan tidak ada harganya bagi mereka."
 
Kata-kata  tersebut,  menurut  Sayed Syah (Qadiri, meninggal
tahun 1854) kadang-kadang  mengawali  kisah  "Jalan  Gunung"
ini.
 
------------------------------------------------------------
K I S A H - K I S A H   S U F I
Kumpulan kisah nasehat para guru sufi
selama seribu tahun yang lampau
oleh Idries Shah (terjemahan: Sapardi Djoko Damono)
Penerbit: Pustaka Firdaus, 1984
         
                                           (terjemahan lain)

 

Indeks Islam | Indeks Sufi | Indeks Artikel | Tentang Penulis | Tentang Penterjemah
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team