Jesus' Sayings and Stories in Islamic Literatures


Indeks Antar Agama | Indeks Artikel
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota


281/303: Isa bertemu setan dan berkata kepadanya: "Aku bertanya kepadamu dengan nama Allah Yang Mahahidup dan Mahakekal, apa yang membuatmu sakit?" Setan menjawab: "Ringkikan kuda di jalan Allah."

Keterangan:

Dialog di atas diriwayatkan oleh penulis tarikh (Syams al-Din Yusuf bin Quzughli) Sibt Ibn al-Jauzi (... - 654 H), Mir'at al-Zaman, 8:494.


282/303: Al-'Uris melihat di dalam tidurnya Almasih Isa Ibnu Maryam yang menghadapkan mukanya dari langit ke arah Al-'Uris. Al-'Uris bertanya kepada Isa: "Apakah penyaliban benar-benar terjadi?" Isa menjawab: "Ya, penyaliban memang terjadi." Al-'Uris menceritakan mimpinya kepada penafsir mimpi yang kemudian berkata: "Orang yang memimpikan ini akan disalib. Isa tidak mungkin keliru dan karenanya hanya bisa mengatakan yang haq, maka penyaliban yang dikatakannya tidak menimpa dirinya karena Al-Quran yang agung mengatakan dengan jelas bahwa Isa tidak disalib ataupun dibunuh. Karena itu penyaliban ini berkaitan dengan yang bemimpi, dan dialah yang nanti akan disalib." Dan memang terjadilah apa yang dikatakan oleh penafsir mimpi ini.

Keterangan:

Kisah di atas diriwayatkan oleh (Jamal al-Din Muhammad bin Salim) Ibn Wasil (... - 697 H), Mufarrij al-Kurub fi Akhbar Bani Ayyub, 1:248 (sebuah kitab tarikh tentang Daula Ayyubi --keluarga Shalahuddin al-Ayyubi-- dan perang mereka melawan tentara salib).

Rujukan silang atas kisah di atas:

  • (Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi kulli Fannin Mustazraf, 2:83 [variasinya].

Catatan:

  • Menurut Tarif Kahlidi, Al-'Uris adalah seseorang yang memang pernah hidup.


283/303: Isa berkata: "Ya kaum hawariyyun, emas adalah penyebab kegembiraan di dunia ini dan penyebab penderitaan di dunia nanti. Sesungguhnya aku katakan kepada kalian: orang kaya tidak akan memasuki Kerajaan Langit."

Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh penulis tarikh Taj al-Din al-Subki (... - 771 H), Tabaqat al-Syafi'iyya, 4:134.

Catatan:

Lihat juga Matius 19:23-24; 'kerajaan langit' artinya 'surga'.


284/303: Ahli tarikh dan para biograf meriwayatkan bahwa di zaman Isa hidup seorang laki-laki dari Bani Israil bernama Ishaq yang beristrikan sepupunya yang merupakan salah satu wanita paling cantik di zamannya. Ishaq sangat mencintai isterinya, tetapi dia kemudian meninggal dan karenanya Ishaq terus menerus berada di kuburan isterinya yang selalu dia kunjungi. Pada suatu hari Isa lewat di sana dan melihat Ishaq sedang menangis di kuburan isterinya. "Mengapa engkau menangis?" tanya Isa. Ishaq menjawab: "Ya Ruhullah, aku mempunyai sepupu yang kemudian menjadi isteriku dan sangat aku cintai. Dia telah meninggal, dan ini kuburannya. Aku tidak bisa menanggung derita harus berpisah dari dia, kematiannya adalah kematianku pula." Isa bertanya kepadanya: "Maukah engkau aku bangkitkan isterimu untukmu, dengan izin Allah?" "Tentu Ruhullah." jawab Ishaq. Maka Isa berdiri di dekat kuburan itu dan berkata: "Bangkitlah dengan izin Allah, engkau yang berada di dalam kuburan ini!" Kuburan itu terbuka dan seorang hamba hitam keluar dari dalamnya, dengan hidung, mata, dan lubang-lubang tubuh lainnya mengeluarkan api sembari berkata: "Tidak ada tuhan selain Allah, dan Isa adalah Ruhullah, Kalimatullah, hamba Allah, dan Nabiyullah." Ishaq berkata: "Ya Ruhullah dan Kalimatullah, ini bukan kuburan isteriku; kuburan isteriku yang ini," katanya sambil menunjuk ke sebuah kuburan lain. Isa berkata kepada orang hitam itu: "Kembalilah ke tempat asalamu." Orang itu rebah dan mati, dan Isa menguburkannya kembali di kuburannya. Kemudian Isa pergi ke kuburan yang satu lagi dan berkata: "Bangkitlah dengan izin Allah, engkau yang berada di dalam kuburan ini!" Isteri Ishaq bangkit dan kemudian membersihkan debu dari wajahnya. "Inikah isterimu?" tanya Isa. "Ya, Ruhullah," jawab Ishaq. "Peganglah tangannya dan bawa dia pergi dari sini," kata Isa. Maka Ishaq pun membawa isterinya pergi dari sana. Dia kemudian merasakan kantuk dan berkata kepada isterinya: "Menunggui kuburamu telah membuatku letih, aku ingin istirahat sebentar." "Silakan," jawab isterinya. Maka dia pun merebahkan diri dan tertidur dengan kepala di atas pangkuan paha isterinya. Ketika dia tertidur lewatlah anak raja. Dia tampan dan elok serta menunggangi seekor kuda yang gagah. Ketika isteri Ishaq melihat anak raja ini, dia segera diliputi oleh rasa cinta buta. Dia pun berdiri dan bergegas ke anak raja. Ketika anak raja melihatnya, dia pun jatuh cinta padanya. Isteri Ishaq mendekatinya sambil berkata: "Bawalah aku!" Sang anak raja pun mengangkat dna mendudukkan dia di atas kuda di belakang dia, dan pergi dari situ. Ketika Ishaq terbangun dia menengok ke sekeliling tetapi tidak melihat isterinya. Maka dia pun pergi mencarinya. Dia mengikuti kuda anak raja hingga dia bisa menyusulnya. Dia menghadap anak raja dan berkata: "Berikan kembali isteri dan sepupuku!" Tetapi isterinya menyangkal mengenalnya, dan berkata: "Aku adalah dayang-dayang anak raja." "Bukan," kata Ishaq, "kau adalah isteri dan sepupuku." "Aku tidak mengenalmu," kata isterinya, "aku hanya dayang-dayang anak raja." Sang anak raja pun berkata kepada Ishaq: "Engkau hendak mencelakakan dayang-dayangku?" Ishaq menjawab: "Aku bersumpah demi Alah, dia adalah isteriku dan Isa ibnu Maryam telah membangkitkannya dari kematian dengan izin Allah." Ketika mereka adu mulut, Isa datang. Ishaq berkata kepada Isa: "Ruhullah, inikah isteriku yang telah engkau bangkitkan dengan izin Allah?" "Ya," jawab Isa. Wanita itu berkata: "Ya Ruhullah, dia berbohong, aku adalah dayang-dayang anak rajha." Anak raja menambahkan: "Ini memang dayang-dayangku." Isa bertanya kepada wanita itu: "Bukankah engkau wanita yang telah aku bangkitkan dengan izin Allah?" "Bukan ya Ruhullah, Allah saksinya," jawab dia. Isa berkata: "Maka kembalikan kepada kami apa yang telah kami berikan kepadamu." Wanita itu rebah dan mati. Isa berkata: "Barang siapa yang ingin melihat laki-laki yang diwafatkan Allah dalam keadaan kafir, kemudian dibangkitkan, dan diwafatkan lagi dalam keadaan muslim, maka perhatikanlah si laki-laki hitam. Barang siapa yang ingin melihat wanita yang diwafatkan Allah dalam keadaan beriman, dibangkitkan, dan diwafatkan lagi dalam keadaan kafir, maka lihatlah wanita ini." Ishaq si laki-laki Israil kemudian bersumpah bahwa dia tidak akan menikah lagi, dan bergelandang di belantara sambil menangis.

Keterangan:

Kisah di atas diriwayatkan oleh (Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... - 808 H), Hayat al-Hayawan al-Kubra, 1:202-203.


285/303: Isa bertemu dengan setan yang sedang menuntun lima keledai yang membawa beban. Isa bertanya kepada setan beban apa yang dibawa keledai, dan setan menjawab: "Barang yang aku cari pembelinya?" "Barang apa?" tanya Isa. "Yang satu adalah penindasan," jawab setan. "Siapa yang membeli ini?" tanya Isa. "Penguasa," jawab setan. "Barang kedua adalah kesombongan." "Siapa pembelinya?" tanya Isa. "Para pemuka daerah." "Yang ketiga adalah dengki." "Siapa yang membeli?" tanya Isa. "Para ulama," jawab setan. "Yang keempat adalah ketidakjujuran." "Siapa pembelinya?" "Para pedagang," jawab setan. "Dan yang kelima adalah penipuan." "Siapa yang membeli ini?" tanya Isa. "Perempuan," jawab setan.

Keterangan:

Dialog di atas diriwayatkan oleh (Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... - 808 H), Hayat al-Hayawan al-Kubra, 1:225.

Rujukan silang atas dialog di atas:

  • (Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi kulli Fannin Mustazraf, 2:215.


286/303: Isa berjalan melewati seorang pawang ular yang sedang mengejar seekor ular. Si ular berkata: "Ya Ruhullah, katakan kepada orang ini bahwa kalau dia tidak membiarkanku hidup tenang aku akan memotong-motongnya." Ketika si pawang ular kembali Isa melihat ular tadi sudah berada di keranjang si pawang. "Bukankah engkau telah berkata kepadaku bahwa engkau akan memotong-motong orang ini? Bagaimana mungkin engkau berakhir di tempat ini?" "Ya Ruhullah," jawab si ular, "dia telah memberikan janji kepadaku, tetapi dia melanggar janjinya. Ganjaran atas khianat janji akan lebih keji daripada bisaku."

Keterangan:

Kisah di atas diriwayatkan oleh (Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... - 808 H), Hayat al-Hayawan al-Kubra, 1:252.


287/303: Ketika Isa Ibnu Maryam dan Yahya bin Zakariyya sedang berjalan mereka melihat seeokor kambing liar yang sedang melahirkan anaknya. Isa berkata kepada Yahya: "Ucapakanlah perkataan ini: Hannah melahirkan Yahya, Maryam melahirkan Isa. Bumi memanggil kamu, Nak. Keluarlah, Nak!" [Komentar Al-Damiri:] Tiap wanita yang sedang melahirkan, yang diberikan ucapan ini, dengan izin Allah akan segera mengeluarkan bayinya. Yahya adalah orang pertama yang meyakini dan mempercayai Isa. Mereka adalah saudara sepupu, anak dari bibi dari pihak ibu. Yahya lebih tua enam bulan daripada Isa. Kemudian Yahya terbunuh sebelum Isa naik ke langit.

Keterangan:

Hal di atas diriwayatkan oleh (Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... - 808 H), Hayat al-Hayawan al-Kubra, 2:40.


288/303: Isa berkata: "Bila seseorang mengusir pengemis dengan tangan hampa maka para malaikat tidak akan mengunjungi rumahnya tujuh hari lamanya."

Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi kulli Fannin Mustazraf, 1:9.


289/303: Isa berkata: "Aku merawat orang yang berpenyakit kusta serta orang buta dan menyembuhkan keduanya. Aku merawat orang dungu dan dia membuatku putus asa. Menghadapi orang dungu [sebaiknya] dengan diam."

Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi kulli Fannin Mustazraf, 1:16.

Rujukan silang atas ucapan di atas:

  • (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ayyuha al-Walad [versi lebih pendek].


290/303: Seorang laki-laki berkata kepada Isa: "Berikan aku pelajaran!" Isa menjawab: "Perhatikanlah dari mana rotimu datang!"

Keterangan:

Percakapan di atas diriwayatkan oleh pemikir sufisme (Abd al-Wahab bin Ahmad al-Mishri) Al-Sya'rani (... - 973 H), Al-Tabaqat al-Kubra, 1:53.


Sumbangan: Jajang Kurniawan [Jajang.Kurniawan@Allianz.co.id] melalui milis hikmah@isnet.org


Indeks Antar Agama | Indeks Artikel
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team