Mengapa Saya Masuk Agama Islam

oleh ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

 

    INFO NABI PALSU
 
    Semasa Yesus hidup di dunia  sebagai  nabi  Allah,  maka  ia
    pernah  memberikan  suatu  informasi  kepada murid-muridnya,
    suatu  keterangan  penting,  yaitu  bahwa   akan   datangnya
    beberapa  Kristus  palsu  dan  Nabi  palsu. Berkatalah Yesus
    didalam Injil Markus 13: 5, 6, 21, yang  bunyinya:  Ingatlah
    baik-baik  jangan kamu disesatkan orang, karena banyak orang
    yang datang dengan namaku, katanya: Aku  ini  Kristus,  maka
    mereka  itu  akan menyesatkan banyak orang, dan jikalau pada
    waktu itu seorang berkata:  "Tengok,  inilah  Kristus,  atau
    itulah  Kristus"  janganlah  kamu  percaya.  Karena beberapa
    Kristus palsu akan terbit serta  mengadakan  pekerjaan  yang
    ganjih-ganjil  dan perbuatan heran yang menyesatkan manusia,
    jikalau boleh, daripada orang yang terpilih pula.  Dan  lagi
    Yesus  berkata: "Hai, bagi orang yang mendatangkan kesalahan
    kepada anak-anak ini, alangkah baiknya  kalau  batu  kisaran
    diikatkan   dilehernya,  dan  dicampakkannya  kedalam  laut.
    Tetapi akan hal ini, tak dapat tiada akan berlaku.  (Bacalah
    Matius 18:6-7 dan Matius 24:1-21)

    PAULUSLAH NABI PALSU ITU
 
    Didalam  kitab Ulangan 18:18-22 disebutkan tentang ciri-ciri
    nabi  palsu  itu.  Berdasarkan  kitab  Ulangan   tadi   masa
    tanda-tanda nabi palsu itu ada dua ialah:
 
    1. Dengan sombong mengatakan firman yang tiada
       disuruhkan oleh Allah.
    2. Barang  yang dikatakannya tiada akan terjadi.
 
    Cobalah kita proyeksi Paulus dengan proyektor ini. Maka akan
    kita dapati:
 
    1. Paulus dalam hal ini telah, bahkan beberapa kali dengan
       bangganya mengatakan dirinya rasul, rasul yang dipanggil
       oleh Allah, bahkan Paulus itu hakekatnya Kristus. Kita baca
       misalnya dalam tulisan atau pengakuannya pada:
 
       a. I Korintus 1:1 bunyinya: dari Paulus, yang dengan
          kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus.
          Paulus disini mengatakan bahwa dirinya ialah rasul.
       b. Galatia 1:1 bunyinya: Daripada Paulus, seorang rasul
          (bukannya daripada manusia, dan bukannya dengan jalan
          seorang manusia, melainkan yang ditetapkan oleh Allah
          serta Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara
          orang mati. Suatu kebanggaan yang tiada taranya,
          namun herannya, tentang kerasulan Paulus ini tiada
          seorang nabi yang terdahulu daripadanya yang pernah
          memberitakannya.
       c. Galatia 1:12 bunyinya: Karena bukannya aku ini sudah
          menerima dia daripada manusia, dan bukannya pula ia
          kupelajari, melainkan oleh wahyu daripada Yesus Kristus.
          Sekali lagi ia menjelaskan bahwa dirinya telah menerima
          wahyu dari Yesus.
       d. Galatia 2: 20 Paulus berkata: Adapun aku ini, bukannya
          aku lagi tetapi ... Kristus.
          (Wahai Tuhan kami, ampunilah kiranya dosa orang ini )
       e. Galatia 2:2 Paulus berkata pula: Adapun aku ini naik
          dengan ilham Rokh.
 
       Kesimpulan seluruhnya ialah bahwa Paulus mendakwakan
       dirinya rasul Allah, yang dipilih oleh Yesus sendiri, bahkan
       denqan sombongnya ia membedakan dirinya dengan rasul-rasul
       yang lain, yang bukan ditunjuk langsung oleh Kristus Yesus.
 
    2. Barang yang dikatakan atau dibawakan atau diajarkan oleh
       Paulus tidak pernah benar ataupun kejadian. Ia mengajarkan
       bahwa seluruh umat manusia telah jatuh dalam dosa (Rum:
       5:18) tersebab oleh seorang manusia, yang dimaksud disini
       ialah Adam. Adam berdosa, memakan buah apel, yang telah
       diharamkan oleh Allah kepadanya. Maka akibatnya Allah
       menghukum dia, beserta anak-cucunya dan seluruh ummat
       manusia, yang cantik-cantik dan molek-molek, termasuk para
       pastoor dan pendeta-pendeta. Bertanyalah akal kita: Adam
       tidak merampok, menodong, ataupun berzina. Ia tidak pula
       menentang kekuasaan Allah, misalnya menghojat dllnya. Tetapi
       dari suatu pelanggarannya yang kecil itu, seluruh ummat
       manusia dikenai hukuman. Adilkah Allah itu? Dan mengapakah
       kami yang tiada tahu-menahu tentang Adam ini disuruh pula
       menanggung dosanya? Lebih tidak adil lagi, menurut kita,
       bila Paulus kemudian mengajarkan, bahwa untuk menebus sekian
       tunmpukan dosa-dosa itu Allah kemudian menyalibkan anakNya
       yang tunggal. Dengan kata lain maka Yesus si putera Allah
       itu disalibkan karena gara-gara sebuah apel. Berhubung Yesus
       ialah juga Allah yang mutlak, maka kesimpulannya ialah Allah
       disalibkan oleh Allah lantaran sebuah apel. Alangkah
       memalukan, tetapi juga menggelisahkan bilamana seorang
       presiden terpaksa harus digantung dimuka umum karena ada
       seorang diantara rakyatnya yang mencuri. Presiden itu harus
       mati, karena seorang rakyatnya yang mencuri.
 
       Sarjana-sarjana sekarang ini, terutama di dunia barat
       sendiri tidak habis-habis mengerti bagaimana prosedurnya,
       bila kita mencintai Tuhan Yesus dengan bhakti yang luar
       biasa, tetapi kenyataannya setiap hari pula kita memakani
       dan meminumi tubuh dan darah Tuhan Yesus itu dalam missa
       yang kudus. Mereka, sarjana-sarjana barat (tidak termasuk
       Kreamer, Van der Plass, Rifai Burhanuddin), merasa kasihan
       dan malu, mendengar Yesus putera Allah disalib, diludahi dan
       dicemeti 40 kali banyaknya, masih pula dimahkotai dengan
       duri. Dan Yesus (baca: Allah) disiksa begini adalah karena
       Adam tanpa sengaja mengikuti bujukan Hawa isterinya untuk
       memakan apel. Allah yang maha suci menerima korban darah
       anakNya.
 
       Allah yang maha suci kini ternyata lebih dan jauh lebih
       kejam dari pada seekor singa. Bukankah seekor singa tidak
       akan memakan anaknya? Dan bukankah kemurkaan Allah hanya
       bisa dipadamkan oleh darah anaknya? Andailkan Yesus tidak
       mau disalib, bukankah sampai saat ini Allah masih
       meronta-ronta dalam kehangatan kemurkaannya? Maukah saudara
       memakan daging anaknya sendiri dan meminum darah anak
       saudara? Nah disitulah jawabnya. Insyaflah saya jadinya
       bahwa bukannya kemuliaan sebenarnya yang diberikan Paulus
       kepada Allahnya, tetapi suatu penghinaan yang tiada taranya
       dimuka bumi ini. Paulus lebih berdosa daripada Lucifer si
       malaikat korek api yang telah terkutuk itu. Bayangkanlah,
       Lucifer hanya menganggap dirinya sama dengan Allah. Paulus
       didalam hal ini bahkan menghina Allah. Itulah mungkin
       makanya Yesus mengatakan: "Alangkah baiknya bila orang yang
       mendatangkan kesalahan kepada anak-anakKu ini dibuang saja
       kedalam laut dengan bandul batu dilehernya." Seseorang yang
       menyamakan dirinya dengan Presiden, mungkin dianggap gila,
       dus tidak ditangkap. Tetapi percayalah, bila seseorang
       berani menghina seorang presiden, hukuman apakah kira-kira
       sang bakal diterimanya ...


MENGAPA SAYA MASUK AGAMA ISLAM dan MENGAPA SAYA MENGAKUI MUHAMMAD SEBAGAI RASUL ALLAH S.W.T.   oleh: ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)   Penerbit: C.V. "RAMADHANI" - Semarang Penyiar: "AB. SITTI SYAMSIYAH" - Sala


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team