Mengapa Saya Masuk Agama Islam

oleh ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |

 

    PERKEMBANGAN AJARAN-AJARAN PAULUS
 
    Ajaran Paulus yang banyak  mengandung  mithos-mithos  Yunani
    ini   ternyata   banyak   sekali   mendapat  dukungan,  dari
    orang-orang sekitar Mediteraan, Laut  Tengah.  Ia  antaranya
    didukung  oleh Ireneus (150 - 202 M), Tertulianus (155 - 220
    M) Origens (185 - 254 M) dan Anthanasius, yaitu  Bapak  yang
    melahirkan  Trinitas  yang  hidup sekitar tahun 298 - 377 M,
    yang ikut memelopori  Trinitas  dalam  sidang  dikota  Nicea
    tahun  325  M.  Di  belakang  Anthanasius berdiri pula Santo
    Agustinus (354 - 430) dan Gregoryus Nyssa  (335  -  394  M).
    Mereka,  pendukung-pendukungnya ini memikirkan, berpikir dan
    berunding, bagaimana memecahkan  persoalan  Tuhan  itu  tiga
    tetapi   satu.   Maka  tidaklah  heran  kita  bila  kemudian
    mendengarkan adanya konsili-konsili seperti  konsili  Nicea,
    konsili   Epesus,   konsili   Alexandria  dll,  dimana  pada
    tiap-tiap konsili akan lahir pula suatu  "perkembangan  baru
    dari  Tuhan,"  seperti  pelenyapan  Injil-injil  yang  asli,
    pelarangan padri-padrinya kawin dan seterusnya. Dalam  zaman
    seperti  yang  saya  sebutkan tadi, tidak pula seluruh orang
    menerima ajaran gila Paulus ini, sebab pada waktu itu  lahir
    pula  golongan-golongan  Nestorius  (388-440  M)  dan  Arius
    (270-350 M). Kedua golongan ini terkenal gigihnya  menentang
    ajaran  Paulus,  sambil  tetap berkeyakinan bahwa tiada lain
    yang  disembah  melainkan   Allah   yang   Maha   Esa,   dan
    pertentangan   mereka   inilah   yang  akhirnya  menimbulkan
    perburuan manusia yang  tiada  taranya,  dimana  lawan-lawan
    ideologinya dibunuh dengan dibakar hidup-hidup, diadu dengan
    singa, diseret oleh kuda ataupun dihukum pijak oleh gajah.
 
    PEMERINTAH ROMAWI TURUN TANGAN
 
    Pemerintah Romawi melihat adanya  suatu  kericuhan-kericuhan
    didalam      negerinya,      tidaklah      tinggal     diam.
    Kericuhan-kericuhan agama ini  bila  dibiarkan,  kemungkinan
    besar  akan  menimbulkan  suatu hal-hal yang lebih besar dan
    berbahaya pula. Itulah  sebabnya  maka  pada  tahun  326  M,
    kaizar  Konstantin  yang  Agung segera mengadakan musyawarah
    atau  konsili   dikota   Nicea,   dimana   golongan-golongan
    Tertulianus,   Origenes,   Anthanasius  dipertemukan  dengan
    golongan Nestorius, Arius serta kawan-kawan yang  seangkatan
    dengannya.  Gagasan  Kaisar  mungkin  kurang ditanggapi oleh
    ummat,  maka  dari  undangan  yang  datang  ternyata   belum
    setengahnya.  Didalam  perdebatan  itu, mereka terpecah dua,
    yaitu golongan-golongan yang  mempertahankan  Yesus  sebagai
    manusia,  dan  golongan  golongan  yang mempertahankan Yesus
    sebagai Tuhan. Berhubung tidak  adanya  kata  sepakat,  maka
    kaisar  mengambil  keputusan  (dekrit?)  bahwa  Yesus adalah
    Tuhan dan manusia, atau setengah Tuhan dan setengah manusia.
    Gagasan ini diterima hanya dengan 2 suara, sedang penolaknya
    10 suara. Berhubung yang 2  suara  ini  lebih  dekat  dengan
    selera  kaisar,  maka sejarah kemudian mencatat yang 2 suara
    inilah yang menang, yaitu mereka yang menerima gagasan Tuhan
    manusia  terhadap  diri Yesus. Kaisar kemudiannya mengadakan
    suatu  dekrit  umum  bahwa  semua   orang   harus   menerima
    gagasannya  itu.  Maka  mulailah  disini  penjagalan manusia
    besar-besaran, dimana siapa saja yang menolak  ajaran  Yesus
    Tuhan  dan  manusia  dibunuh dengan bermacam-macam cara yang
    keji.  Belakangan  ternyata  pula,  kaisar  Konstantin  raja
    Romawi  yang  kafir itu masuk Kristen, dan kemungkinan mulai
    tahun-tahun inilah Kristen  itu  mulai  lahir,  dalam  suatu
    bentuk  yang  bernama:  Katolik yang artinya Umum. Konsili I
    ini rupa-rupanya belumlah dapat  menampung  segala  aspirasi
    ummat.  Maka  mereka  kemudian  mengadakan Konsili II dikota
    Konstantinople pada tahun 381 M, yang memutuskan lagi  bahwa
    Anak  adalah  Homo  Osius  dengan  Bapa  (Creator).  Didalam
    Konsili II ini pula mereka  menambahkan  materi  Rokhulkudus
    sebagai  oknum  ke-III dari Allah, sehingga lengkap lahirlah
    Tuhan  Allah  Bapa,  dan  Anak  serta  Rokhulkudus.  Didalam
    tahun-tahun    inilah    kemungkinan   besar   orang   mulai
    menambah-nambah  Injil  Matius  dengan   tulisan:   Pergilah
    keseluruh  dunia  baptiskanlah  seluruh  bangsa  dengan nama
    Bapa, dan  Anak  dan  Rokhulkudus  (Matius  28:10).  Konsili
    ke-III  diadakan  dikota Epesus tahun 439 M, didalam konsili
    inilah dikeluarkan  perintah  untuk  mengutuk  ajaran-ajaran
    Nestorian   dan   Arianisme   yang   bidaat  itu.  Merekapun
    mengeluarkan  pernyataan  perang  terhadap   Injil,   dimana
    seluruh    Injil-injil    yang    asli    dimusnahkan   atau
    diapokratipkan. Sebagaimana kita  mengetahui,  semasa  Yesus
    hidup  ia mempunyai pula pengikut-pengikut, yang kian kemari
    menuliskan khutbah-khutbah dan ajaran-ajarannya  sebab  pada
    zaman itu memang alphabet telah ditemukan. Murid-murid Yesus
    ada 70 orang. diantaranya 12 yang disebutkan namanya didalam
    Injil.  Dari catatan-catatan murid-murid Yesus ini, kemudian
    hari kita kenal telah  dibukukan  dengan  nama  Injil,  yang
    dinamai oleh masing-masing penulisnya seperti:
 
     (1) Injil Markion,   (2) Injil Mesir,      (3) Injil Eva,
     (4) Injil Yudas,     (5) Injil Nicodemus,  (6) Injil Thomas,
     (7) Injil Barnaba,   (8) Injil Matius,     (9) Injil Yosepus,
    (10) Injil Duabelas, (11) Injil Kebenaran, (12) Injil Maria,
    (13) Injil Yesus,    (14) Injil Andreas,   (15) Injil Pilipias,
         dan lain-lainnya.
 
    Saya masih teringat, ketika ibu saya  juga  bertanya  kepada
    ayah  saya,  adakah murid-murid Yesus itu juga menulis Injil
    dan mengapa katanya  ada  Injil-injil  yang  dilarang  untuk
    dibaca?  Ayah  saya  yang  sudah  tamat  sekolah  pendeta di
    Bandung pada tahun 1936, sebenarnya mengetahui akan hal ini.
    lbu   saya  bertanya  karena  kemungkinan  ibu  saya  pernah
    membuka-buka  buku  pelajaran  ayah  dan  kemudian   terbaca
    olehnya.  Ayah  saya  adalah  seorang  pendeta, paling tidak
    beliau adalah seorang Kristen  yang  taat.  Itulah  sebabnya
    ayah  saya  lalu  menjawab bahwa memang benar, ada sementara
    Injil-injil yang dilarang sebab  Injil  itu  ternyata  Injil
    palsu    ciptaan    syaitan,    yang   bertentangan   dengan
    ajaran-ajaran Yesus. Ayah saya mungkin  tidak  diberitahukan
    oleh  gurunya,  atau  ayah saya tahu, tetapi pura-pura tidak
    tahu,  wallahu'alam,  yang  jelas  ialah  ayah  saya   telah
    memberikan  suatu  keterangan  yang  salah. Injil-injil yang
    dikatakan memuat  ajaran  syaitan  dan  bertentangan  dengan
    ajaran  Yesus  itulah sebenarnya injil-injil yang asli, yang
    didalamnya  tidak  pernah  atau   belum   pernah   kemasukan
    ajaran-ajaran Paulus
 
    MATIUS CS. PENJIPLAK PAULUS
 
    Sebaliknyalah bahwa Injil-injil Matius,  Markus,  Lukas  dan
    Yahya  itulah  yang  mengajarkan  ajaran-ajaran palsu. Lukas
    misalnya, ia adalah dokter pribadi  dari  Paulus.  Ia  dalam
    menulis    Injil,    dengan    sendirinya   kemasukan   pula
    ajaran-ajarannya   Paulus.   Ini   bisa   dibuktikan   dalam
    tulisannya  pada  kisah  rasul-  rasul,  dimana jelas nampak
    kecenderungannya untuk mengangkat-angkat nama Paulus, bahkan
    murid  ini  setengah  mengkultus  dan  mendewakannya.  Lukas
    menyusun Injilnya  berdasarkan  kepada  Markus-tua  atau  Ur
    Markus.   Sedangkan   Markus  sendiri  bukannya  orang  yang
    dikenal. Matius menulis Injilnya berdasarkan pula kepada  Ur
    Markus,  jadi  Matiuspun  menjiplak.  Itulah  sebabnya dalam
    Injil-injil Matius, Markus dan Lukas banyak sekali  dijumpai
    kalimat-kalimat    atau   perkataan-perkataan   yang   sama,
    disamping   pertentangan-pertentangan   yang    ada.    Lalu
    bagaimanakah  dengan  Injil Yahya? Marilah kita ikuti uraian
    Jarnawi   Hadikusumo   dalam   bukunya:   Tinjauan   sekitar
    Perjanjian  Lama  & Baru, halaman 69-74 yang bunyinya kurang
    lebih:
 
    1. Injil Yahya tidak termasuk dalam Injil Sipnotik, sebab
       isi dan sejarahnya lain sekali. Menurut keyakinan Kristen,
       Injil Yahya ditulis oleh Yahya murid Yesus yang terkasih.
       (Yahya 13:23 dan 21:20). Oleh karena itulah maka kepercayaan
       Kristen, penulis Injil Yahya ialah Yahya bin Zabdi adik
       Yakub bin Zabdi seorang diantara muridnya yang duabelas itu.
    2. Oleh para ahli sejarah yang lebih dapat dipercaya, Yahya
       bin Zabdi telah dibunuh oleh Raja Herodes Agerippa I pada
       tahun 44 atau 66 M. Padahal Injil Yahya baru ditulis sekitar
       tahun 100 M. Maka benar kemudian, Injil ini kemungkinan
       besar sekali ditulis oleh Yahya Prebester pendeta sidang
       Jum'at di Asia Kecil yang hidup dalam abad I Masehi. Ia
       menulis Injilnya itu dengan maksud untuk menentang ajaran
       Corentus dan Irenius. Hal ini dikuaykan lagi oleh
       kitab-kitab Encyclopedia, terutama Encyclopedia Britanica
       yang mendasarkan keterangannya atas Papias Uskup Hieropolis.
       Demikian juga keterangan vang dibawakan oleh Dr. J. H.
       Bavink dalam kitabnya yang bernama: "De Weg Van Gods
       Koninkrijk."
       Kembali kepada soal Matius, pada waktu Yesus hidup ia
       masih anak kecil berumur 5 tahun. Ia menulis Injil pada
       tahun 88 M, dus 55 tahun sesudah kepergian Yesus. Waktu yang
       55 tahun saya kira sudah sangat lama untuk mengingat semua
       kejadian, apalagi untuk menulis perkatan-perkataan seseorang
       Dari manakah ia mengetahui percakapan Gembala-gembala Efrata
       dengan para malaikat? Bukankah pada waktu itu ia tidak
       berada di padang Efrata? Lalu darimana pula ia mengetahui
       dialog Mariam dan Jibril? Bukankah dari mulut ke mulut juga
       asalnya?


MENGAPA SAYA MASUK AGAMA ISLAM dan MENGAPA SAYA MENGAKUI MUHAMMAD SEBAGAI RASUL ALLAH S.W.T.   oleh: ZULKARNAIN (Eddy Crayn Hendrik)   Penerbit: C.V. "RAMADHANI" - Semarang Penyiar: "AB. SITTI SYAMSIYAH" - Sala


| Indeks Antar Agama | Indeks Artikel | Tentang Pengarang |
| ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |

Please direct any suggestion to Media Team