Kumpulan Artikel
Mengenai Peristiwa Ambon

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

 

Laskar Jihad bantah lakukan pembersihan Kelompok Merah

http://www.detik.com/peristiwa/2000/07/18/2000718-150017.shtml

Reporter: Djoko Tjiptono detikcom - Jakarta, Panglima Laskar Jihad Ustad Ja'far Umar Thalib membantah bahwa pihaknya telah melakukan pembersihan terhadap kelompok merah di Maluku. Menurutnya, keberadaan Laskar Jihad justru untuk menghentikan peperangan.

Hal itu disampaikan Ja'far dalam jumpa pers yang diselenggarakan di kantor Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2000).

"Tidak benar. Di sana kita justru menyelamatkan wanita dan anak-anak. Sesuai dengan syariat Islam, di dalam peperangan dilarang membunuh wanita dan anak-anak," jelas Ja'far kepada wartawan.

Ja'far juga meragukan kemampuan pemerintah RI untuk segera menghentikan konflik berkepanjangan di kawasan 'seribu pulau' tersebut. "Indonesia saat ini dalam posisi dan kondisi yang lemah. Jadi tidak mungkin menyelesaikan kasus ini secepatnya. Dan jika institusi hukum tidak dapat lagi ditegakkan dengan benar maka yang melakukan pembelaan adalah rakyat sendiri," papar Ja'far yang selalu mengenakan jubah putih itu.

Perang yang terjadi di Maluku saat ini, menurut Ja'far, adalah untuk menghentikan peperangan yang selama ini terjadi. Selama ini, lanjut dia, peperangan di sana dipicu oleh provokator-provokator. "Dan keberadaan Laskar Jihad di sana untuk menumpas para provokator tersebut," ungkap dia lagi.

Mengenai provokator tersebut, Ja'far menduga dilakukan orang-orang Republik Maluku Selatan (RMS) yang selama ini menunggangi gereja-gereja di Maluku.

Soal penyerahan senjata sejak diterapkannya darurat sipil, Ja'far mengakui memang terjadi di sana akan tetapi hanya untuk kelompok tertentu saja. "Jika terjadi penolakan dari suatu kelompok, TNI selalu berada dalam posisi mengalah," jelas pria berjanggut tebal itu.

Lebih jauh, Ja'far juga membantah bahwa pihaknya mendapat dukungan senjata dari TNI.

Mengenai kondisi terakhir, Ja'far menjelaskan masih terus menerus terjadi peperangan. Menurutnya, sejak terjun di Maluku sudah 7 orang anggota Laskar Jihad tewas dan 22 orang lainnya luka-luka. (ani)

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

Please direct any suggestion to Media Team