Kumpulan Artikel
Mengenai Peristiwa Ambon

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

 

Subject: [is-lam] AMBON: KRISTENISASI YANG BERLEBIHAN!
Date: Fri, 14 Jan 2000 19:45:05 -0800
From: "Hasan Rasyidi" <hasanrs@iname.com>
 
Assalamu 'alaikum wr wb,
 
Nampaknya kelompok Kristen melakukan perang secara sistematis.
 
Di Ambon mereka melakukan cara dengan biadab, yaitu membantai
umat Islam serta meng-Kristen-kan yang masih hidup secara
paksa.
 
Di Jakarta, melalui media massa serta para jago propaganda
(terkadang menyamar sbg Kristen moderat, atau berpura2 Islam),
mereka melakukan propaganda untuk menghancurkan semangat lawan
untuk membela saudara2 Muslim di Ambon yang terus dibantai
hingga sekarang.
 
Untuk mencapai kemenangan, memang harus dilakukan teknik belah
bambu atau divide et impera, pecah-belah dan kuasai
sebagaimana yang dilakukan Belanda dulu. Di Ambon ribuan
muslim dibantai, sementara di daerah yang mayoritasnya Muslim
mereka berpura2 ingin berdamai.
 
Tapi apa pula yang mereka lakukan di luar negeri? Mereka
menyiarkan kabar bohong seolah2 umat Islam membantai mereka.
 
---
Berita yang diterima orang Maluku di Belanda dari rekannya di
Ambon justru mengatakan bahwa pihak "merah" Maluku diserbu
oleh pihak "putih" dengan senjata-senjata otomatis di mana
mereka terpaksa harus menandinginya dengan senjata parang,
kelewang, senjata rakitan buatan sendiri, bahkan ada juga yang
menggunakan senjata tua peninggalan kolonial Belanda. Mereka
mengklaim pula bahwa banyak korban di pihak kristen dengan
luka tembak, terutama korban pertempuran setelah Agustus 1999,
yang semuanya mengindikasikan bahwa pihak muslim memiliki
senjata modern dari TNI.
 
---
Lihat cuplikan berita di atas, karena fitnah tsb, akhirnya LSM
Belanda segera mengirimkan senjata, demikian pula dgn orang2
Kristen di Filipina (Detik & Republika). Akibatnya, dgn
persenjataan lengkap, mereka berhasil membantai ribuan Muslim
yang cuma bersenjatakan parang. Tak heran jika 120 ribu Muslim
terpaksa kabur ke Sulawesi Selatan, karena tak sanggup menahan
kebiadaban orang2 Kristen yang melakukan gerakan Kristenisasi
secara biadab, yaitu lewat pembantaian thd orang2 yang tidak
mau masuk ke agama Kristen.
 
Hal ini persis seperti zaman Inquisisi dulu di Spanyol dan
Portugis, di mana para pendeta tak segan2 meneteskan cairan
besi panas ke mata orang yang tidak mau masuk ke dalam agama
Kristen di ruangan Gereja. Umat Islam juga pernah mengalami
kebiadaban Paus di Vatikan yang menyerang umat Islam selama
seratus tahun lebih pada Perang Salib.
 
Pada abad pertengahan (tahun 1400-1900), orang2 Kristen
menyerang umat lainnya di Asia, Afrika, Amerika, dan
Australia. Penyerangan ini dikenal motifnya sebagai 3 G,
yaitu: Gold, Glory, and last but not least GOSPEL
(KRISTENISASI). Para pendeta selalu menyertai setiap kapal
perang mereka. Dengan disaksikan para pendeta, para penjajah
seperti Pizzaro sanggup membantai 5000 penduduk Inca dalam
satu hari, atau penjajah Inggris yang sanggup meracuni mata
air yang biasa diminum penduduk Aborigin, sementara di
Amerika, mereka memberikan selimut yang terkontaminasi cacar,
sehingga penduduk Indian yang tidak memiliki imunitas thd
penyakit cacar banyak yang meninggal.
 
Kita sering mendengar teriakan provokator, tapi mana
provokatornya? Siapa saja yang membantai, maka bunuhlah dia,
tak peduli siapa provokator dibelakangnya. Siapa saja yang
memperkosa, bunuhlah dia, karena dia telah berbuat kejahatan.
Paling2 sisakan beberapa orang dari penjahat tsb, untuk
mengetahui siapa dalangnya.
 
Siar sendiri merupakan kelompok Kristen yang begitu
terorganisir dalam melakukan propaganda untuk menghantam
kekuatan Islam. Karena itulah mereka tak segan2 menyebarkan
kabar bohong seperti peserta aksi Sejuta ummat dikatakan cuma
tak lebih dari 20 ribu orang, padahal di TV saya lihat
lapangan Monas begitu penuh, dan lapangan Monas ini luasnya
paling tidak 10 kali luas Istora Senayan yang sanggup
menampung 200 ribu orang (jika lapangan juga dipenuhi). Pers
sendiri menaksir jumlahnya 500 ribu orang.
 
Jadi hendaknya kita berhati2 dalam menerima berita bohong yang
dilakukan oleh kelompok Kristen tsb:
 
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik membawa berita, hendaklah kamu PERIKSA kebenarannya,
jangan sampai kamu menganiaya suatu kaum tanpa pengetahuan,
lalu kamu menyesal atas perbuatanmu" (Al Hujuraat: 6)
 
Jika berita dari orang fasik (orang Islam tapi suka berbohong)
saja kita tidak boleh percaya begitu saja, apalagi berita dari
orang2 Kristen yang sekarang sedang membantai ribuan saudara
Muslim kita di Maluku seperti Siar tsb.
 
Berikut beberapa ayat di Alkitab yang memang mengajarkan
kekerasan:
 
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai
di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa DAMAI, melainkan
PEDANG" (Matius 10:34)
 
"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku
harapkan, api itu telah menyala!" (Lukas 12:49)
 
"Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa DAMAI di atas
bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan
PERTENTANGAN" (Lukas 12:51)
 
"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi
rajanya, bawalah mereka ke mari dan BUNUHLAH mereka di depan
mataku" (Lukas 19:27)
 
"Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam
kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap
dan kertak gigi (Matius 15:30)
 
Yosua (yang dianggap orang Kristen sebagai panutan) menyerang
dan membantai orang2 di Yerikho:
 
"Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di
dalam kota itu, baik laki-laki maupun PEREMPUAN, baik TUA
maupun MUDA, sampai kepada LEMBU, DOMBA, dan KELEDAI" (Yosua
6:21)
 
"Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, JANGANLAH KAU
BIARKAN HIDUP APAPUN YANG BERNAFAS" (Ulangan 20:16)
 
"Siapa yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan
dilontari dengan batu oleh seluruh jemaah itu. Baik orang
asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama TUHAN,
HARUSLAH DIHUKUM MATI" (Imamat 24:16)
 
Firman Tuhan untuk membantai kaum Amalek:
 
"Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah
segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan
kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun PEREMPUAN,
KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU, LEMBU, maupun
DOMBA, UNTA maupun KELEDAI" (1 Samuel 15:3)
 
Agar tidak dituduh memfitnah, hendaknya saudara2 sekalian
membeli Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia di toko
buku Gramedia atau Gunung Agung, kemudian cari sendiri ayat
yang saya tunjukkan, insya Allah hal ini benar adanya, karena
dari kitab itulah saya mengutipnya.
 
Jadi jika orang-orang Kristen membantai ribuan umat Islam di
Maluku, itu sih tidak aneh. Memang para pendeta Kristen banyak
berkhotbah tentang "Cinta." Tapi di lapangan, mereka bertindak
kejam, seperti membantai 200 ribu Muslim Bosnia, puluhan ribu
Muslim Kosovo, ribuan Muslim di Chechnya, ribuan Muslim di
Ambon, dan entah sampai kapan daftar pembantaian ini akan
berakhir. Kekejaman tsb, tentulah tidak lepas dari penafsiran
mereka tentang ayat2 Alkitab di atas.
 
Wassalamu 'alaikum wr wb:
 
PENDETA JADI PEMBANTAI:
 
From: DPD PK MALUT <keadilan@ternate.wasantara.net.id>
Date: Friday, January 14, 2000 4:33 AM
Subject: [ambon-post] mereka dedengkotnya..?
 
MEREKA DEDENGKOTNYAÉ..?
 
Pada hari Jum'at tanggal 31 Desember 1999, pasukan Kristen
yang dipimpin oleh Pdt J. Soselissa dan J. Huwae (Mantan Camat
Tobelo) bergerak ke Gorua disertai grup Drum Band. Dengan
pengeras suara (megaphone) Pdt. Soselissa mengucapkan
kata-kata provokasi sebaga berikut :
 
"Orang-orang Indonesia harus dihabiskan karena bikin kotor.
Jangan takut, maju terus karena ada bantuan dari Belanda,
Inggris dan Australia. Jadikan Tobelo sebagai ISRAEL KEDUA.
Tokoh--tokoh Islam di Gorua harus ditangkap hidup-hidup seperti
Hi. Abd. Rahim Hi Ahmad (Imam Desa Gorua) dan Hi Husri Hakim."
(ucapan ini sempat didengar oleh beberapa warga muslim Gorua)
 
Di desa Gorua Kecamatan Tobelo itulah, merupakan pertahanan
terakhir ummat islam Tobelo dan puluhan warga muslim yang
mengamankan diri dalam mesjid Al-Muttaqin dibom dan dicincang
mayatnya oleh orang Kristen kurang lebih 30 orang.
 
Pertahanan di desa yang mayoritas islam ini bobol dan warga
Kristen melanjutkanke desa popilo arah utara Kec. Popilo yang
juga penduduknya mayoritas islam dibantai disaat ummat islam
meyelamatkan diri di dalam Mesjid Muhajirin desa Popilo
sehingga kurang lebih 30 orang dibunuh secarah sadis dalam
mesjid tersebut. Dan kemudian dibumihanguskan berikut
mesjidnya. Kejadian tersebut terjadi jam 10.00 waktu setempat.
 
Mereka yang terlibat ataukah dedengkotnya?
 
Tragedi dan kerusuhan yang dimulai oleh warga Kristen ini
mempunyai kerja yang sangat rapi dan sistematik karena mereka
memiliki jaringan konspirasi dengan tragedy Ambon yang
dilancarkan oleh orang-orang RMS (Republik Maluku
Sarani=Selatan). Karena tokoh-tokoh kunci dalam tragedy
Tobelo, Galela dan Halmahera pada umumnya dimotori oleh
orang-orang asal Ambon seperti Pdt. J. Soselissa ( Pimpinan
Jemaat Kupa-Kupa Tobelo Selatan), J Huwae (Mantan Camat
Tobelo), dan Ny. May Luhulima (anggota DPRD II Maluku Utara
dari Fraksi PDIP). Disamping Toloh-tokoh Asal Ambon di Tas ada
juga Tokoh-tokoh lain yang cukup berpengaruh di daerah
tersebut , yakni : Ir. Hendrik Namotemo, MSP (Kepala Bagian
Perekonomian Bapedda Tingkat II Maluku Utara), Drs. Djidon
Hangewa, MS (Kepala DLLAJ Maluku Utara) Zadrak Tongotong
(Ketua Pemangku Dewan Adat Hibualamo Tebelo, pegawai Statistik
Kecamatan Tobelo), Suami Isteri Pieter H, SH. (Pengurus Gereja
Katholik) dan dra Joice Mahura (Pegawai Dinas Pariwisata
Maluku Utara), Hanoch Tonoro (Pegawai kakancam Pdan K Tobelo),
Pdt. Gultom (Dari Batak yang menjadi pimpinan Jemaat Gamhoku)
serta Ketua Sekolah Tinggi Theologia (STT) Gemih Tobelo dan
civitas Akademikanya.Di Sekolah inilah tempat bagi warga
Kristen menyusun Strategi dan latihan penyerangan serta
pengendalian alat tempur yang dilakukan dengan bimbingan
Menwanya.
 
Financial pendukung perlengkapan lain saat terjadi penyerangan
di sokong oleh beberapa pengusaha keturunan (Cina) seperti :
Haenart Kusuma (Pemilik KM Garuda Satu ) yang mengangkut bahan
Amunisi dari pulau Bobale, Hate Tabako (Wasile), Pulau Kumo,
Daru dan Doro menuju Tobelo. Hae Seke (Pemilik Golden Night
Clup di Wosia) yang membawa bahan Bakar bensin dan minyak
tanah. Suami Istri Jansen Pangkay dan Leni Carla Karyose
(Pemilik Favourite Foto) Penyandang Dana dan Fasilitas lainnya
Yak Sang , yang suka menyogok Pejabat dan Aparat Keamanan di
Tobelo. Suami istri Edy Tobin (pemilik Toko Sinar Mas) Sebagai
penyandang Dana.
 
Pemutarbalikan fakta OLEH ORANG KRISTEN!
(Pembajakan Kapal Lambelo, Partisipasi dari Belanda)

ISNET Homepage | MEDIA Homepage
Program Kerja | Koleksi | Anggota | Indeks Artikel

Please direct any suggestion to Media Team