G4 - Gowes Guyub Gaya yoGya


ngGowes Revisited:-)

Yogyakarta, Rabu 30 Oktober 2013

Mengapa Nggowes

Sekedar cerita tentang gowes. Dulu sewaktu muda olahraga saya adalah silat, lari pagi, pingpong, pokoknya yang murah meriah, karena dari sononya keluarga saya memang bukan dari golongan yang punya uang berlebih untuk ikut softball dan olahraga lainnya yang biasanya dilakukan oleh golongan the have saat itu:-)

Sepulang dari sekolah di AS, dengan 1 isteri dan 2 anak, anak ke 3 belum lahir, tanpa rumah dan kendaraan, akhirnya pilihan saya jatuh kepada sepeda murah seharga 600 ribu waktu itu. Sepeda itu saya gunakan untuk momong anak kedua keliling kampung di Perumahan Minomartani Yogyakarta. Begitu saya lalui masa-masa muda dengan sepeda. Kebetulan sepeda tersebut sekarang masih ada dan dipakai keponakan untuk kuliah di UGM. Saya masih punya foto sepeda tersebut dalam kondisi sekarang, seperti terlihat di bawah ini. Dahulu waktu saya gunakan, sepeda merk Kennex ini tanpa selebor (mud guards).

Sepeda Kennex
Gambar 1. Ini sepeda yang saya gunakan setelah pulang dari AS. (album Facebook di sini)

Saya suka MTB

Beberapa puluh tahun kemudian, saat sepeda belum sepopuler sekarang, saya membeli sepeda Polygon Nemesis untuk menyalurkan hobi berkeliling jalan desa di Yogyakarta. Karena suka jalan yang gronjalan, maka saya cenderung menyukai sepeda dengan suspensi muka-belakang dengan segala plus dan minusnya. Saya termasuk orang yang "madep-manteb-karep," walaupun banyak teman-teman yang gonta-ganti sepeda, saya tetap suka sepeda ini, karena saya sudah hafal kelebihan dan kekurangannya. Walaupun kerangka sepeda MTB ini mungkin terlalu kecil bagi saya, namun "sambil jalan" sepeda ini sudah saya modifikasi sesuai kebutuhan saya.


Polygon Nemesis
Gambar 2. Polygon Nemesis yang saya gunakan jika nggowes non-tandem. (album Facebook di sini)

S3 Gama

Setelah beberapa tahun bersepeda pagi sendiri, teman-teman alumni Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (JTSL) FT UGM, terutama yang sudah pensiun, mengajak kumpul-kumpul nggowes bareng. Saya ikuti kumpul-nggowes bareng ini, walaupun kadang terlalu santai untuk ukuran saya. Namun saya cermati, wahana kumpul-kumpul ini memang dibutuhkan oleh para anggotanya. Pertama, untuk tempat ngobrol, konkow-konkow, kedua dapat melakukan olah raga bersepeda bersama setiap hari Minggu. Jadi saya ikut kumpul gowes ini juga akhirnya.

Oleh karena itu sebelum kumpul-nggowes yang bernama Sepeda Sehat Sipil (S3) Gama ini, setiap hari Minggu, biasanya saya bersepeda sendiri beberapa kilometer keliling kampung Minomartani. Setelah cukup berkeringat, barulah kemudian kumpul-nggowes bareng S3 Gama yang tempat kumpulnya di Gelanggang Mahasiswa UGM.


Gambar 3. S3 Gama beranggotakan para Alumni DTSL FT UGM. (album Facebook di sini)

Gowes Guyub Gaya yoGya

Lama-kelamaan anggota S3 Gama bertambah banyak, dari pelbagai usia dan bukan alumni JTSL. Setelah beberapa saat lamanya, saya mengubah nama, atau tepatnya menggunakan nama baru untuk kelompok ini yaitu Gowes Guyub Gaya yoGya (G4). Oleh teman-teman alumni JTSL tentu saja mereka tetap memilih "trade mark" S3 Gama, for obvious reasons, sedangkan saya menggunakan nama G4 dengan pelbagai alasan yang bersifat agak "nyufi.":-)


Gambar 4. G4 anggotanya lebih luas yaitu anggota S3 Gama dan masyarakat umum. (album Facebook di sini)

Gowes untuk kebahagiaan

Saya perhatikan, ada beberapa teman-teman S3 Gama yang kurang sehat badannya, dengan bersepeda bersama memang ada yang menjadi bertambah sehat, namun ada juga yang tetap tidak berubah kesehatannya. Oleh karena itu, semboyan G4 yang terkenal adalah "bersepeda untuk mencari kebahagiaan." Bukan bersepeda untuk mencari kesehatan, karena banyak anggota yang sudah berusia senja ternyata kesehatannya juga tidak membaik dengan bersepeda. Jadi yang diusahakan adalah rasa bahagia dengan bersepeda, dari bahagia diharapkan akan berpengaruh terhadap kesehatan.

G4 mempunyai kebiasaan, kalau hari Sabtu kadang mengadakan acara gowes kelas berat, misal ke Candi Ijo, kemudian setiap hari Minggu nggowes santai mencari kuliner seputar kota Yogyakarta. Yang hari Sabtu biasanya diikuti teman-teman yang memang senang menguji kemampuan dengan nggowes bersama mencari rute heroik, sedangkan yang hari Minggu nggowes santai keliling kota cocok untuk semuanya.

Gowes Tandem

Setelah ikut nggowes G4 beberapa tahun, saya perhatikan isteri saya kelihatannya pengin juga ikut, apalagi kalau saya pulang gowes tampaknya asyik buanget cerita saya. Kebetulan isteri suka olahraga berenang dan sudah lama tidak naik sepeda.

Suatu saat saya ingin mencoba kecanggihan isteri bersepeda. Suatu pagi saya minta isteri naik sepeda yang dia punyai, kemudian saya mengikuti jalan kaki di belakangnya. Saya memperhatikan cara isteri saya naik sepeda ternyata kurang canggih kalau sendirian bersepeda, kurang aman apalagi pada jalan yang ramai, terlalu banyak goyang kanan-kiri. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli sepeda tandem agar isteri saya dapat ikut bersepeda namun aman:-) Setelah beberapa bulan mencari sepeda yang cocok, akhirnya pilihan saya jatuh kepada "Bike Friday Family Traveler Tandem" buatan Eugene, Oregon, AS. Inilah sepeda tandem itu.

Gowes Guyub Gaya Yogya. Sepeda Sehat Sipil Gadjah Mada (S3 Gama)
Gambar 5. Kalau gowes dengan isteri, sepeda tandem inilah yang saya gunakan:-) (album Facebook di sini)

Gowes Tandem - Surprise!

Ternyata terdapat banyak surprise pada saat menggunakan sepeda tandem, memang kelincahan manuver tandem jauh kalah dengan sepeda biasa, namun atmosfir yang saya peroleh pada saat bersepeda tandem, terutama dengan isteri, surprise. Dengan sepeda tandem tidak pernah merasa kesepian karena ada yang selalu diajak guyon dan ngobrol, sehingga komunikasi menjadi lebih sering dibanding dulu. Jadi asyiik sekali kalau nggowes tandem ... kebahagiaan lebih mudah tercapai:-)

Saya masih menggunakan sepeda MTB Polygon Nemesis berselang-seling dengan nggowes tandem. Nggowes sendirian untuk berlatih performance sedangkan nggowes tandem untuk asyiik-asyiiik ngobrol dan tamasya keliling kampung ... wah asyik sekali ...

Sebenarnya kami berdua, sejak dulu kalau tamasya atau piknik tidak suka ke kota besar, apalagi keliling dari mall ke mall. Waktu di Amerika Serikat, kami hanya sempat piknik sekeluarga selama 2-3 minggu keliling mulai dari Devil Tower (dipicu film Close Encounters of the Third Kind) ke Mount Rushmore, kemudian Yellowstone National Park, Grand Canyon of Colorado, dan mengunjungi Rocky Mountain. Perjalanan piknik tersebut kami lakukan dengan berkemah. Asyik dan heroik!

Sepeda tandem Bike Friday di atas, walaupun sudah saya lengkapi dengan Thudbuster seatpost agar cocok untuk jalan-jalan desa yang tidak beraspal dan gronjalan namun tetap tidak dapat mengalahkan MTB Polygon Nemesis yang biasa saya gunakan untuk nasak-nasak jalan desa yang heroik:-)

Audax Yogyakarta-Surakarta

Setelah sering bersepeda pagi dengan isteri, tiba saatnya saya mencoba nggowes tandem jarak jauh. Pada acara dies natalis ke 64 UGM, teman-teman S3 Gama mengadakan acara Audax Surabaya-Yogyakarta 13-15 Desember 2013. Sebenarnya saya ingin mengikuti acara tersebut sendirian, namun ternyata alokasi waktunya terlalu panjang bagi yang masih aktif bekerja yaitu berangkat Kamis pagi 12 Desember 2013, pulang Sabtu siang 15 Desember 2013. Jadi seluruh rangkaian acara menghabiskan waktu 4 hari, 2 hari mangkir kerja:-), terlalu banyak donk! Akhirnya, saya mengubah acara, bersama dengan 6 orang teman, saya dan isteri melakukan Audax Yogyakarta-Surakarta pp.

  • Nggowes dari Yogyakarta, Sabtu 14 Desember 2013, berangkat pukul 06:10, sampai di Surakarta pukul 09:45 wib. Jarak tempuh 60,24 km.
  • Menginap di Surakarta sambil menunggu teman-teman S3 Gama yang nggowes dari Surabaya sampai di Surakarta.
  • Hari Minggu, 15 Desember 2013, bersama teman-teman S3 Gama lengkap berangkat pukul 05:00 wib, sampai di Prambanan pukul 07:30 wib., dan akhirnya menuju Kampus UGM untuk diterima oleh Rektor UGM.

Pukul 10:19 sudah kembali ke rumah. Jarak tempuh total dari Hotel Arini, Sala ke rumah 66,89 km. Inilah foto kami berdua dengan tandem heroik!

Audax Tandem Yogyakarta-Surakarta pp 14-15 Des 2013
Gambar 6. Luk & Ratna, Audax Yogya-Sala pp. 14-15 Des 2013. (album Facebook di sini)

Sepeda MTB Tandem

Sebenarnya ada sepeda tandem yang sangat cocok untuk keperluan kami berdua yaitu sepeda tandem Symbiosis buatan da Vinci Designs yaitu sepeda tandem MTB full suspension. Untuk nasak-nasak jalan desa, ini pasti asyik sekali! Sayang harga tidak terjangkau. Ini dia sepeda tandem idaman saya ... siip!

 

da Vinci Designs Symbiosis
Gambar 7. Ini sepeda tandem yang saya inginkan. (album Facebook di sini)

Album Facebook:

Kunjungi Koleksi Album G4 di Facebook, menarik!
oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.
Facebook - PerkuliahanTweeter - Djoko LuknantoLinkedin - Djoko LuknantoFacebook - Djoko Luknanto
(Djoko Luknanto, Jack la Motta, Luke Skywalker)
(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/artikel/, http://luk.tsipil.ugm.ac.id/artikel/)

Pensiunan Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
alamat:
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676, 519788